kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Libur panjang tekan produktivitas Asia Pacific


Jumat, 22 Desember 2017 / 06:35 WIB
Libur panjang tekan produktivitas Asia Pacific


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada beberapa hal yang perlu dicermati industri saat libur panjang tiba. Yaitu, soal pengupahan saat libur berlangsung dan transportasi untuk mendistribusikan produk perusahaan.

Soal upah misalnya, Prama Yudha Amdan, Corporate Communication Manager PT Asia Pacific Fiber Tbk (POLY) mengatakan bahwa regulasi mengatur industri yang bekerja selama 24 jam harus membayar upah lembur untuk para pekerjanya.

"Dan semakin banyak libur maka semakin membebani perusahaan," ujar Prama kepada Kontan.co.id (21/12).

Kedua yang menjadi sorotan lainnya ialah persoalan distribusi produk yang bakal terhambat dengan penutupan jalur perjalanan bagi kontainer.

"Biasanya di periode puncak arus saat liburan akan ditutup jalur-jalur tertentu, tentu ini berdampak pada produktivitas kami," urai Prama.

Ia melanjutkan, dahulu peraturan penutupan jalan tol dan jalur lainnya terbilang menyulitkan. Di mana transportasi perusahaan tidak diperkenankan melewati jalur distribusi produknya karena bertepatan dengan memuncaknya lalu lintas liburan.

Tahun ini, kata Yudha, berkaca pada Lebaran kemarin pembatasan sudah lumayan longgar dengan tidak melakukan penutupan full melainkan sistem buka tutup.

"Kalau tol tidak boleh masuk, diperkenan menggunakan. Sementara kalau penuh maka pakai non-tol," katanya. Secara teori, terang Yudha, proses seperti ini membebani ongkos distribusi dan menurunkan efisiensi.

Belum lagi kalau tidak pakai tol, misalnya kata Yudha, POLY memakai jalanan tempat pemukiman warga dan mendistribusikan bahan kimia kalau terjadi kecelakaan tentu sangat berbahaya bagi masyarakat.

"Sedangkan menggunakan tol relatif lebih aman lantaran tidak berdampak langsung dengan pemukiman," beber Yudha.

Untuk itu POLY masih menunggu kebijakan terkait pengaturan jalur lalu lintas dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). "Kami butuh fleksibilitas dari pemerintah," ucap Yudha.

Menurutnya, kalau puncak arus terjadi di siang hari maka alangkah baiknya distribusi industri bisa berjalan di jalur tol pada waktu dini hari, semisal di jam 12 malam hingga 3 pagi dini hari.

Untuk mengatasinya, perusahaan akan menginventarisasi produksinya dan kalau pun masih menggunakan jalur non tol, maka koordinasi dengan koordinator lalu lintas bakal terus dilakukan perseroan. Sementara persoalan produksi, menurut Yudha, belum terlalu terlihat dampaknya. "Yang jelas biayanya jadi lebih tinggi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×