kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masih nego soal bunga, skema restrukturisasi utang KRAS ditargetkan deal bulan ini


Senin, 17 Juni 2019 / 18:07 WIB
Masih nego soal bunga, skema restrukturisasi utang KRAS ditargetkan deal bulan ini


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Negosiasi skema restrukturisasi utang PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) ke sejumlah perbankan masih berjalan. Saat ini, pihak terkait masih mencoba mencari kesepakatan terkait suku bunga dalam penyelesaian utang tersebut.

Perbankan menargetkan keputusan mengenai skema restrukturisasi tersebut akan rampung dalam bulan Juni ini sehingga proses restrukturisasi bisa segara dijalankan.

"Sampai saat ini skim restrukturisasi termasuk rate bunga masih dalam proses penyusunan sesuai dengan masukan dari seluruh kreditur. Targetnya di Juni ini skim sudah selesai," kata Direktur Management Resiko PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Bob Tyasika Ananta pada Kontan.co.id, Senin (17/6).

Sementara Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA, anggota indeks Kompas100) mengatakan, pihaknya siap saja dengan keputusan skema restrukturisasi tersebut mengingat porsi kredit perseroan kecil dibandingkan bank lain.

"Memang sudah tahapannya ada 3 tranche dan strukturnya sudah oke. Kami nunggu saja. Proses terakhir terkait negosiasi suku bunga saja. Banyak bank asing yang suku bunga setidaknya bisa menutupi cost of fund mereka." terang Jahja.

Adapun PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100) telah menyetujui tiga tahapan restrukturisasi utang Krakatau Steel. Penyelesaian kewajiban itu akan mulai berjalan setelah semua bank menandatangani perjanjian induk restrukturisasi (master restructuring agreement/MRA)

"Prinsipnya sudah selesai. Ada tiga tahapan itu dan kami tinggal menunggu bank swasta dan asing tanda tangan MRA,” kata Direktur utama BRI Suprajarto.

Adapun tiga tahapan penyelesaian utang KRAS tersebut akan dilakukan dalam tiga tranche yakni A, B, dan C. Skema tahap A berfokus pada perbaikan kinerja perusahaan baja itu. Lewat ini, operasional perusahaan diharapkan membaik sehingga mampu membayar kewajiban kredit.

Selanjutnya pada tahap B, KRAS akan menjual aset sejumlah anak usaha serta fixed asset yang tidak berkaitan langsung dengan operasional. Sementara tranche C adalah penerbitan convertible bond yang dapat dikonversi dengan saham melalui mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu.

Bila merujuk pada laporan keuangan tahun 2018, total pinjaman jangka pendek KRAS ke sejumlah perbankan mencapai sebesar US$ 1,13 miliar. Sementara pinjaman jangka panjang senilai US$ 811,70 juta atau Rp 11,61 triliun, ditambah US$ 123,36 juta atau Rp 1,76 triliun yang telah masuk ke dalam liabilitas jangka pendek karena akan jatuh tempo pada tahun 2019.

Merinci laporan keuangan, total saldo terutang jangka pendek yang jatuh tempo pada tahun 2019 nilainya mencapai sekitar US$ 788,14 juta atau setara Rp 11,27 triliun. 

Hutang tersebut meliputi pinjaman ke sejumlah bank pelat merah yakni Bank Mandiri, BNI, dan BNI. Sementara Bank swasta dan asing diantaranya ada CIMB Niaga, BCA, OCBC NISP, Bank Danamon, Bank DBS Indonesia, dan Standard Chartered.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×