kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mattel Juga Berencana Pangkas 1.000 Pekerja dari Seluruh Dunia


Jumat, 07 November 2008 / 13:38 WIB
Mattel Juga Berencana Pangkas 1.000 Pekerja dari Seluruh Dunia


Sumber: A.P, msnbc | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Hampir semua sektor industri dipastikan terkena dampak krisis global. Tak terkecuali industri mainan anak-anak. Produsen mainan anak-anak ternama Amerika Serikat (AS) Mattel Inc, Kamis kemarin bilang, akan memangkas sekitar 1.000 posisi pekerjaan di seluruh dunia.

Perusahaan yang memproduksi beberapa produk seperti Barbie, American Girl dan Fisher Price mengatakan, jumlah pekerja yang akan dipangkas tersebut mewakili 3% dari total armada kerja Mattel di seluruh dunia. Tidak sampai disitu saja, Mattel juga akan memangkas jumlah pekerja profesional dan staf manajemennya sebesar 8%. Lantas, sekitar 70 karyawan akan dipangkas di unit Fisher Price yang berbasis di East Aurora, New York.

Ketika dikonfirmasikan mengenai hal ini, Mattel mengatakan, langkah ini diambil dalam rangka untuk menganalisa ongkos operasional dan meningkatkan produktivitas karyawan. Perwakilan Mattel Lisa Marie Bongiovanni mengatakan, perlambatan perekonomian saat ini membuat perusahaan harus mengubah struktur dan jumlah armada pekerjanya di seluruh dunia untuk efisiensi.

Saat ini, Mattel tengah menghadapi tingginya harga komoditas seperti damar. Mattel juga berada di posisi sulit karena harus menaikkan harga jual di tengah lemahnya daya beli masyarakat.
Bulan lalu, laba yang diperoleh Mattel pada kuartal III hanya naik tipis tak lebih dari 1% menjadi US$ 238,1 juta. Angka ini jauh di bawah prediksi para analis. Sementara itu, penjualan produk Mattel mengalami peningkatan sebesar 6% menjadi US$ 1,95 miliar.

Selain itu, pengeluaran iklan, promosi, pengeluaran penjualan dan administrasi juga meningkat pada kuartal tersebut.

Analis Needham & Co Sean McGowan menilai, langkah yang diambil Mattel bukanlah perkara yang mengejutkan. Hal itu mengingat, dalam dua tahun terakhir produsen mainan tersebut harus menghadapi tingginya biaya pengeluaran dan produksi. 


Berita Terkait



TERBARU

[X]
×