kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menangguk untung dari bisnis dimsum beku


Sabtu, 04 Mei 2019 / 13:00 WIB
Menangguk untung dari bisnis dimsum beku


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis makanan beku siap saji semakin menjanjikan. Salah satunya yang dilakoni Widya Iswara, pemilik Dimsum Dapur Mbak Widya.  

Memulai usaha 2017, dimsum racikannya sudah tersebar luas. Seperti Jakarta, Bekasi, Bogor, Tangerang, Bandung, Surabaya dan kota lainnya. "Awal kami berjualan hanya laku 10 kotak (boks) per minggu. Kini sudah sampai 400 kotak sampai 500 kotak per minggu," katanya kepada KONTAN.

Salah satu hal yang membuat dimsum racikannya laris manis adalah karena ia membuat sendiri (home made) dimsum tersebut. Sudah begitu terdapat ragam rasa. Ada dimsun ceker, dimsum lumpia, dimsum hakau hingga dimsum nori. Begitu juga saus, ada saus sambal merah hingga saus blackpaper.

Ia patok harga dimsum Rp 75.000 per kotak sampai Rp 85.000 per kotak. Satu kotak berisi 20 buah sampai 50 buah dimsum dan bisa tahan hingga  14 hari ke depan.
Untuk memperluas ekspansi bisnis, Widya membuka kemitraan menjadi penjual kembali (reseller) Dimsum Dapur Mbak Widya. Caranya gampang, cukup mengambil stok dimsum beku dan dijual kembali. Sayang, ia tidak merinci jumlah minimal stol harus dibeli mitra penjual. Yang jelas hingga kini ia sudah menggandeng 10 reseller yang ada di Tangerang, Bekasi hingga Bandung.

Dengan sistem dan hasil yang dicapai, Widya menargetkan pertumbuhan bisnis dari Dimsum Dapur Mbak Widya bisa melonjak hingga 50% sampai akhir tahun ini. Ia juga berencana memperbanyak varian rasa dimsum. "Kami akan terus memperbaiki kualitas dimsum dan layanan serta membuat dimsum  rasa baru," tuturnya.

Kalaupun ada kendala adalah dari sisi pengiriman. Saat ini ia masih mengandalkan pengiriman melalui ojek online. Kerap terjadi barang yang dikirimkan tidak sampai ke konsumen. Supaya tidak terulang, ia bakal memfoto identitas dari ojek online sebelum mengantar ke konsumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×