kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menperin: Pembangunan SDM jadi prioritas APBN 2019


Selasa, 21 Agustus 2018 / 11:58 WIB
Menperin: Pembangunan SDM jadi prioritas APBN 2019
ILUSTRASI. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menetapkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2019 akan difokuskan pada pembangunan sumber daya manusia (SDM). Hal ini sesuai dengan peta jalan Making Indonesia 4.0, di mana salah satu program prioritasnya adalah peningkatan kualitas SDM agar mampu menghadapi revolusi industri generasi keempat.

"APBN 2019 akan difokuskan pada pembangunan SDM, seperti melalui pelaksanaan pendidikan vokasi yang link and match dengan industri. Langkah strategis ini guna mendorong terciptanya inovasi untuk industri 4.0," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta dalam keterangan resminya, Selasa (21/8).

Menperin menjelaskan, dalam Pidato Kenegaraan yang disampaikan pada Sidang Umum Tahunan MPR RI beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa pemerintah terus mendorong pendidikan tinggi untuk melakukan terobosan-terobosan sehingga lulusannya bisa lebih adaptif di era revolusi industri 4.0.

Lebih lanjut, peningkatan kompetensi SDM menjadi prioritas karena dapat memacu produktivitas dan daya saing sektor industri nasional. Adapun, lima sektor manufaktur yang tengah dikembangkan adalah industri makanan dan minuman, otomotif, elektronika, kimia serta tekstil dan pakaian. “Sektor-sektor ini memiliki potensi dan keunggulan komparatif serta berkontribusi 60 persen terhadap PDB," tuturnya.

Airlangga juga menyebutkan, program pendidikan vokasi yang link and match dengan industri, akan ditingkatkan kapasitasnya hingga dua kali lipat. “Dengan adanya peningkatan kapasitas dan jangkauan, diharapkan program vokasi tersebut mampu menyentuh berbagai lini masyarakat dan seluruh daerah di Indonesia," ujarnya.

Oleh karena itu, Kemenperin mengusulkan tambahan anggaran pada tahun 2019 kepada DPR RI sebesar Rp 2,57 triliun. Anggaran tersebut guna mengimplementasikan agenda nasional sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0 sebagai strategi memasuki revolusi industri keempat.

"Program yang akan kami laksanakan, antara lain pengembangan lima sektor industri prioritas yang ditetapkan Making Indonesia 4.0, peningkatan kompetensi SDM industri melalui pendidikan vokasi, serta kegiatan Santripreneur dan penumbuhan wirausaha idustri baru," sebutnya.

Hingga tahap keenam peluncuran program pendidikan vokasi tersebut, Kemperin mampu melibatkan sebanyak 618 perusahaan dengan menggandeng hingga 1.735 SMK. “Upaya yang kami lakukan ini sebagai implementasi Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×