kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri Keuangan membuka forum ekonomi internasional AIFED 2018


Kamis, 06 Desember 2018 / 10:37 WIB
ILUSTRASI.


Reporter: Grace Olivia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Setelah absen dari Pulau Dewata tahun lalu, Annual International Forum on Economic Development and Public Policy (AIFED) kembali digelar, Kamis (6/12). Forum ekonomi internasional ini diselenggarakan oleh Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan dan resmi dibuka oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, di Nusa Dua, Bali.

Tahun ini  AIFED mengangkat tema “Building for the Future: Strengthening Economic Transformation in Facing Forward Global Evolution”. Sri Mulyani dalam pidato pembukaannya mengatakan tema tersebut sangat sesuai dan penting bagi Indonesia terkait upaya membangun ekonomi yang kuat dalam menghadapi transformasi global.

“Kebijakan apa yang perlu disiapkan sehingga Indonesia mampu terus maju dan menjawab berbagai kelemahan yang masih ada. Apakah itu neraca pembayaran, industrialisasi, kualitas SDM, dan produktivitas,” ujar Sri Mulyani, Kamis (6/12).

Ia berharap, forum ini dapat menghasilkan masukan-masukan yang berguna untuk mengantisipasi lingkungan global yang tengah mengalami evolusi, terutama dalam konteks perdagangan dan perekonomian antarnegara. Beberapa poin dalam AIFED 2018, menurut Sri Mulyani, juga telah disampaikan sebagai masukan bagi Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Sementara, Suahasil Nazara sebagai tuan rumah AIFED 2018 mengatakan, BKF berupaya secara konsisten menggelar forum ekonomi ini dengan tema-tema yang relevan setiap tahunnya.

“Dalam 2-3 tahun terakhir, kita berupaya terus memperkuat struktur perekonomian untuk menghadapi transformasi global. Tahun lalu misalnya, kita telah membahas teknologi dan ekonomi digital dan dampaknya pada Indonesia.

“Tahun ini, kita kembali merefleksikan kembali sejumlah tema seperti bagaimana menghindari masalah middle income trap,” terang Suahasil.

Dia melanjutkan, "untuk mencapai hal tersebut, peningkatan investasi pada pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (human capital) akan terus menjadi prioritas Indonesia dalam merumuskan kebijakan fiskal.

Adapun, Penyelenggaraan AIFED tahun ini merupakan yang ke-8 sejak pertama kali diadakan tahun 2011. Forum AIFED mewadahi pembuat kebijakan untuk berkolaborasi dengan para akademisi, pelaku usaha, dan institusi internasional dalam mengidentifikasi tantangan, serta menyiapkan strategi kebijakan fiskal yang krusial.

Dengan harapan, kebijakan tersebut mampu memanfaatkan potensi profil demografi dan kemajuan teknologi sebagai bekal transformasi ekonomi Indonesia menjadi negara maju.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×