kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

NFC Indonesia (NFCX) bukukan pendapatan Rp 2,5 triliun di 2018, berikut penopangnya


Kamis, 28 Maret 2019 / 22:26 WIB
NFC Indonesia (NFCX) bukukan pendapatan Rp 2,5 triliun di 2018, berikut penopangnya


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) membukukan pendapatan Rp 2,5 triliun sepanjang 2018. Angka ini naik 89,4% dibanding tahun 2017.

Pertumbuhan pendapatan NFCX didorong oleh segmen digital product exchange atau aggregator yang meningkat 85,8% yoy menjadi Rp 2,4 triliun. Lalu kontribusi dari segmen bisnis terbarunya, digital cloud advertising mencatat penjualan sepanjang 2018 sebesar Rp 47,5 miliar. Kemudian, bisnis digital media and entertainment juga mulai menghasilkan pendapatan sebesar Rp 90 juta di kuartal IV-2018.

Adapun bisnis digital product aggregator yang dijalankan melalui platform NFCXC, telah sukses mengembangkan keanggotaannya dan memperdalam daya tariknya sehingga meningkat dari 23.736 anggota di 2017 ke 25.918 anggota di 2018.

Stanley Tjiandra, Head of Investor Relations NFCX mengungkapkan peningkatan kinerja NFCX sebagai hasil dari upaya memperkokoh posisinya sebagai perusahaan digital exchange hub terbesar di Indonesia. 

"Kami telah memperkuat fondasi utama kami melalui tiga lini usaha Digital Cloud Advertising, Digital Media and Entertainment dan Digital Product Exchange/Aggregator. Melalui infrastruktur utama ini, NFCX juga telah menghubungkan berbagai macam bisnis, memanfaatkan big datanya untuk ekspansi bisnis yang lebih luas. Strategi tersebut telah membuahkan hasil di penghujung tahun 2018, di mana NFCX membukukan pendapatan dan laba yang luar biasa," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (28/3).

Dari segi profitabilitas, marjin kotor NFCX melonjak dari 0,6% di 2017 ke 1,7% di 2018. Hal ini membuat laba bersih NFCX melonjak 243% dari Rp 65 juta di 2017 menjadi Rp 15,8 miliar di 2018.

Lebih lanjut, Stanley mengungkapkan bahwa NFCX di 2019 ini melalui anak usahanya, PT Teknologi Komunikasi Indonesia (TKDI) juga telah menandatangani kerjasama strategis dengan salah satu operator telekomunikasi terbesar di Indonesia PT Indosat Tbk (ISAT) yang akan dilaksanakan pada kuartal I-2019. 

"Kerjasama ini bertujuan untuk memperkuat jajaran produk digital, untuk memenuhi permintaan yang terus bertambah dari jamaah umrah Indonesia, melalui peluncuran SIM card paket umrah dan brand Holiday SIMS," paparnya.

Stanley bilang, sebagai perusahaan Communication Platform as a Service (CPaaS), TKDI bukan hanya mendukung wisatawan pergi ke Arab Saudi, namun juga untuk jamaah haji dan umrah.

Selain itu, Stanley juga mengungkapkan untuk segmen digital media dan entertainment, penonton OONA TV mencapai 2,4 juta dalam waktu enam bulan dari peluncurannya pada tahun 2018.

Asal tahu saja, OONA adalah layanan streaming media and entertainment (M&E) gratis yang dikembangkan oleh PT Oona Media Indonesia (OMI), yang merupakan anak usaha NFCX. "OONA juga berhasil mempertahankan penonton setia, yang digambarkan dengan lamanya waktu yang dihabiskan per-sesi, dari 12 menit di semester I 2018 menjadi 17 menit di akhir 2018," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×