kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pandemi corona bikin kredit sindikasi perbankan sepi


Minggu, 12 April 2020 / 23:51 WIB
Pandemi corona bikin kredit sindikasi perbankan sepi
ILUSTRASI. Pembangunan jalan tol Kunciran - Serpong di Tangerang Selatan, Minggu (22/7). Sindikasi lima bank nasional sepakat memberikan pinjaman sebesar Rp 3,3 triliun kepada PT Marga Trans Nusantara untuk pekerjaan proyek tol Kunciran - Serpong. Lima bank tersebut


Sumber: Bank Central Asia (BCA) | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi-investasi besar di dalam negeri tampaknya banyak yang masih tertunda akibat pandemi virus corona baru (Covid-19). Itu tercermin dari pembiayaan sindikasi pada tiga bulan pertama tahun ini. Realisasinya masih sepi dan jauh lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan Bloomberg League Table Reports Global Syndicated Loan, total bank yang ikut berpartipasi dalam kredit sindikasi sebagai mandated lead arranger pada kuartal I 2020 hanya 20 bank dengan nilai kredit US$ 2,08 miliar.

Di triwulan yang sama pada 2019, ada total 36 bank mandated lead arranger dengan nilai US$ 4,83 miliar. Artinya terjadi penurunan sebesar 56,8%.

Baca Juga: Rating dipangkas Moody's, ini upaya Gajah Tunggal (GJTL) menjaga kinerja

Kredit sindikasi tahun ini mayoritas diikuti oleh bank asing, walaupun jawara penyalur kredit sindikasi masih diraih oleh bank lokal yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

Lalu posisi berikutnya diduduki Mitsubishi UFJ Financial, UOB, CTBC Finacial, Sumitomo Mitsui Financial, Standard Chartered dan DBs Group.

BNI mencatatkan kredit sindikasi sebesar US$ 454,13 juta sepanjang Januari-Maret 2020. Itu turun separuh lebih dari sindikasi yang berhasil diraih bank ini pada kuartal I tahun lalu yang mencapai US$ 921,9 miliar.

Kredit sindikasi BNI tersebut hanya berasal dari satu proyek yakni proyek jalan tol Becakayu seksi 2A ruas Jakasampurna-Ahmad Yakni.

Adapun Mitsubishi yang ada diurutan kedua menyalurkan sindikasi US$ 254 juta dan UOB Rp 254 juta. Keduanya menyalurkan sindikasi di dua proyek yang sama. Sindikasi pertama disalurkan ke Adira Multi Finance dan sindikasi kedua diberikan ke BNI.

Sementara, Bank Madiri yang sepanjang 2019 menjadi pemberi kredit sindikasi terbanyak justru belum berhasil meneken kesepakatan pembiayaan sindikasi baru sepanjang tiga bulan pertama ini.

Padahal sebagai pembanding, bank pelat merah ini sudah mengantongi sindikasi US$ 388 juta pada kuartal I tahun lalu.

Baca Juga: Sepanjang 2019, penyaluran kredit Bank BTPN tumbuh 108%

Pemimpin Unit Sindikasi BNI Rommel Sitompul mengakui perlambatan kredit sindikasi pada triwulan pertama tahun ini akibat Covid-19.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×