Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Tri Adi
JAKARTA. Pemerintah dalam APBNP 2010 telah menaikkan angka subsidi sebesar Rp 20 triliun untuk BBM. Kenaikan itu dihitung dari rata-rata harga BBM sekarang dan kenaikan asumsi ICP (Indonesia Crude Price) menjadi US$ 77 per barel. “Namun jumlah konsumsi tidak berubah dan kurs menjadi Rp 9.500 per US$,” ujar Menteri Keuangan di Jakarta, hari ini.
Dalam RAPBNP 2010, pemerintah juga menaikkan defisit belanjanya sehingga menjadi 2,1% dari 1,6%, dengan kenaikan defisit itu, akan ada tambahan subsidi sebesar Rp 44 triliun yang salah satunya dipakai untuk menambah subsidi BBM sebesar Rp 20 triliun, subsidi listrik Rp 16,7 triliun, tambahan subsidi pupuk sebesar Rp 4,4 triliun dan subsidi pangan Rp 2,8 triliun.
Tambahan defisit itu akan ditutupi pemerintah dengan sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) APBN 2009 dan utang baru Rp 1,2 triliun melalui penerbitan obligasi dalam negeri. Adapun kekurangan pembiayaan yang lain, menurut Menkeu, didapatkan dari kenaikan penerimaan akibat perubahan asumsi harga minyak ICP dari US$ 65 per barel menjadi US$ 77 per barel sehingga ada tambahan penerimaan sekitar Rp 24 triliun.
“Ada kenaikan tapi habis untuk subsidi BBM dan listrik,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
