kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penerimaan negara sektor minerba capai Rp 44,5 triliun sudah lewati target tahun ini


Kamis, 16 September 2021 / 18:01 WIB
Penerimaan negara sektor minerba capai Rp 44,5 triliun sudah lewati target tahun ini
ILUSTRASI. Penerimaan negara dari sektor minerba mencapai Rp 44,5 triliun dan sudah melewati target tahun ini.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat penerimaan negara dari sektor mineral dan batubara telah melampaui target tahun ini kendati baru memasuki bulan September.

"(Realisasi) Rp 44,5 triliun atau 113,92% dari target per tanggal 16 September 2021," ujar Kepala Pokja Informasi Kementerian ESDM Sony Heru Prasetyo kepada Kontan.co.id, Kamis (16/9).

Torehan positif ini bahkan telah melampaui realisasi sepanjang tahun 2020 yang mencapai Rp 34,65 triliun.

Kendati demikian, kondisi berbeda terjadi pada perolahan investasi yang hingga 16 September 2021 baru mencapai US$ 2,32 miliar atau setara 38,77% dari target yang ditetapkan sebesar US$ 5,98 miliar.

Dalam pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, Kementerian ESDM menyebut ada sejumlah kendala yang menghambat jalannya investasi antara lain persoalan perizinan, pembebasan lahan serta faktor cuaca yang dipengaruhi curah hujan dan dampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Begini harapan pelaku usaha dalam pengembangan hilirisasi batubara

Adapun, sejumlah perusahaan mineral dan batubara tercatat masih berfokus pada peningkatan produksi aset eksisting dan pemeliharaan aset yang ada.

Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Tbk (BUMI( Dileep Srivastava mengatakan, selama ini alokasi belanja modal BUMI didasarkan pada perhitungan sekurang-kurangnya US$ 1 per ton per tahun.

"Jadi pengeluaran kami di Agustus atau September harus sekitar rerata ini. Sebagian besar untuk pemeliharaan dan eksplorasi penting," kata Dileep kepada Kontan.co.id, Kamis (16/9).

Tercatat, BUMI menganggarkan belanja modal tahun ini dikisaran US$ 50 juta hingga US$ 60 juta.

Sementara itu, PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) merencanakan alokasi capex tidak lebih dari Rp 20 miliar. Hingga saat ini realisasi capex disebut telah mencapai 25%.

"Memang saat ini masih belum terlalu akan meningkatkan belanja modal melihat kondisi yang belum menentu dari covid-19. Realisasi baru sekitar 25%," terang Direktur Utama SMMT Roza Permana Putra dalam gelaran Pubex Virtual baru-baru ini. 

Roza menambahkan, sumber pendanaan seluruhnya berasal dari kas operasional perusahaan.

Dari sektor mineral, PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) menganggarkan belanja modal sebesar US$ 7 juta - US$ 8 juta ton pada tahun ini. Anggaran tersebut bakal dipergunakan untuk pengembangan infrastruktur terowongan, meningkatkan safety dan menambah jumlah alat berat untuk menunjang peningkatan kapasitas produksi. 

ZINC membidik penjualan tahun ini dapat meningkat mencapai Rp 1,25 triliun.

Selanjutnya: Ini salah satu penyebab sejumlah harga komoditas mineral terus menanjak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×