kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengangguran masih jadi persoalan, ini kata OPSI


Selasa, 02 Juli 2019 / 21:48 WIB
Pengangguran masih jadi persoalan, ini kata OPSI


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) meminta pemerintah melakukan peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan pembukaan lapangan kerja untuk menekan angka pengangguran.

Pasca terpilih kembali Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden periode 2019 - 2024, Sekretaris Jenderal (Sekjen) OPSI Timbul Siregar menagih janji Jokowi saat masa kampanye untuk memfokuskan pada sektor peningkatan sumber daya manusia dalam rangka menekan angka pengangguran.

"Harus terus diupayakan turun (angka pengangguran), artinya sesuai janji Presiden, periode pertama menggenjot infrastruktur, sekarang ini SDM," ungkap Timbul ketika dihubungi, Selasa (2/7).

Timbul bilang, pertama pemerintah harus memperbanyak program - program peningkatan SDM. Hal itu perlu dilakukan agar investor yang nantinya akan datang dan membuka lapangan pekerjaan dapat menggunakan tenaga kerja dari Indonesia.

"Sekarang upayakan peningkatan SDM, skill development supaya investor yang datang dengan teknologinya siap untuk kita provide tenaga kerjanya. Pastinya mereka tidak mau lagi melatih, melakukan proses - proses sehingga bisa bekerja sekian lama lagi, ngga, mereka datang, ada lapangan kerja yang dibuka, ada SDM yang langsung bisa bekerja," ujar dia.

Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan membuka lapangan kerja. Ia meminta agar government expenditure (belanja pemerintah) dapat mengurangi angka pengangguran.

Lebih lanjut, Timbul juga meminta agar pemerintah dapat meningkatkan target pembukaan 10 juta lapangan kerja pada periode pemerintahan menjadi 15 juta lapangan kerja pada periode kedua pemerintahan.

"Harus di challenge misalnya harus bisa membuka 15 juta lapangan kerja. Kita harapkan setiap peningkatan 1 % pertumbuhan ekonomi dapat menciptakan 600.000 lapangan kerja baru," tutur Timbul.

Asal tahu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Februari 2019 ada di angka 5,01 % dari tingkat partisipasi angkatan kerja Indonesia. Angka ini membaik dibanding posisi Februari 2018 yakni 5,13 %.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, tren angka TPT pada Februari setiap tahunnya menunjukkan penurunan. Pada Februari 2019, jumlah pengangguran berkurang sebanyak 50 ribu orang dari 6,87 juta orang pada Februari 2018 menjadi 6,82 juta orang.

Meski demikian, angka pengangguran terbuka di kota yang sebesar 6,3 % masih lebih tinggi dibanding desa yakni 3,45 %.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×