kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penurunan penjualan mobil baru menekan kinerja industri pembiayaan


Senin, 24 Juni 2019 / 17:16 WIB
Penurunan penjualan mobil baru menekan kinerja industri pembiayaan


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan penjualan kendaraan roda empat baru telah menekan industri pembiayaan. Akibatnya, piutang pembiayaan yang disalurkan multifinance hanya tumbuh di bawah 5%, atau terendah sejak empat tahun terakhir.

Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sampai April 2019, piutang pembiayaan industri multifinance hanya tumbuh 4,51% menjadi Rp 440,93 triliun. Dari capaian itu, pembiayaan di segmen multiguna masih berkontribusi 59,83% dari total pembiayaan.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menjelaskan, bahwa penjualan roda empat masih mencatatkan kinerja terbaik dari tahun 2000-2011. Setelah tahun tersebut, piutang pembiayaan multifinance hanya tumbuh sebanyak satu digit secara tahunan.

“Kami melihat pertumbuhan empat tahun terakhir di level 5%, 7% dan 85 secara year on year. Sampai April 2019 sudah di bawah 5%, padahal Maret lalu masih di atas 5%,” kata Suwandi di Jakarta, Senin (24/6).

Menurutnya, penurunan penjualan mobil baru karena daya beli masyarakat lesu sehingga mempengaruhi kinerja industri multifinance. Sampai dengan April 2019, penjualan mobil baru hanya sebanyak 400 ribu unit, atau turun 15% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

“Kami telah berdiskusi dengan agen tunggal pemegang merk seperti Astra dan Indomobil menyebut daya beli mempengaruhi penurunan penjualan ini. Apalagi mobil jenis LCGC masih mendominasi, sementara mobil kelas atas agak menurun dan ini menjadi tantangan bagi industri roda empat,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×