kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Percepat pembangunan hortikultura, Kementan jalankan program Gedor Horti


Selasa, 19 Januari 2021 / 11:27 WIB
Percepat pembangunan hortikultura, Kementan jalankan program Gedor Horti
ILUSTRASI. Petani memupuk tanaman padi di Seyegan, Sleman, D.I Yogyakarta


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) menetapkan langkah strategis untuk mendorong percepatan pembangunan hortikultura. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menjalankan Gerakan Mendorong Produksi (Gedor Horti) yang mampu meningkatkan daya saing serta ramah lingkungan hortikultura.

Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto menjelaskan, pelaksanaan Gedor Horti akan dilakukan melalui paradigma baru yaitu membangun hortikultura pro petani secara terintegrasi.

“Kemudian pengembangan kawasan buah mengacu pada pengembangan kampung-kampung, bantuan sarana prasarana pascapanen dan pengolahan diberikan satu paket, seluruh benih bermutu untuk pengembangan kawasan disiapkan oleh Direktorat Perbenihan Hortikultura,” ujar Prihasto dalam keterangan tertulis, Senin (18/1).

Tak hanya itu, dia juga mengatakan nantinya akan ada pengembangan kelembagaan ekonomi petani atau pertanian korporasi.

Baca Juga: Kementan berharap produksi cabai kembali normal di akhir Januari

Lebih lanjut Prihasto menyebut langkah tersebut sesuai dengan arahan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta segera melakukan penguatan sektor pertanian, mulai dari aktivitas on farm hingga off farm guna memberikan nilai tambah usaha tani, serta mendukung program Kementan.

Karenanya dia juga meminta seluruh jajaran dan pemangku kepentingan bekerja sama dan memastikan pelaksanaan Program Gedor Horti jufa memastikan tujuan akhir program ini tercapai.

Sebelumnya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menilai, pengembangan hortikultura harus dilakukan melalui terobosan khusus atau dengan cara extraordinary dan inovatif.

Menurutnya, langkah-langkah yang sebelumnya tidak berhasil harus ditinggalkan dan mencari cara-cara yang baru.

"Optimasi potensi keberadaan petani milenial sebagai salah satu agen perubahan perlu dilakukan untuk manajemen agribisnis yang lebih baik, dan tanggap terhadap kemajuan teknologi selaras dengan dinamika perubahan lingkungan strategis nasional dan global," kata Syahrul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×