kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peringkat utang naik, TOWR bidik pertumbuhan high double digit


Senin, 04 Mei 2020 / 13:21 WIB
Peringkat utang naik, TOWR bidik pertumbuhan high double digit
ILUSTRASI. Perusahaan menara dan infrastruktur telekomunikasi?PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)


Reporter: Barly Haliem, Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) siap melanjutkan ekspansi usaha pada tahun ini. Manajemen TOWR semakin optimistis setelah Fitch Ratings menaikkan peringkat utang anak usahanya, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo).

Fitch menaikkan peringkat surat utang valas jangka panjang Protelindo menjadi 'BBB' dari sebelumnya 'BBB-'. Fitch juga mengerek rating jangka panjang nasional dan rating surat utang senior nasional tanpa jaminan menjadi 'AAA(idn)' dari sebelumnya 'AA+(idn)'. Outlook kedua surat utang tersebut adalah stabil.

Baca Juga: Fitch mengerek peringkat utang anak usaha TOWR menjadi BBB/AAA

"Kami senang mendapatkan rating upgrade dari Fitch Ratings sebagai pengakuan atas kinerja baik perusahaan dan posisi pangsa pasar yang utama dalam menyediakan infrastruktur vital untuk telekomunikasi, terutama saat ini kita hidup dalam pandemi global Covid-19," kata Aming Santoso, Direktur Utama PT Sarana Menara Nusantara Tbk, kepada Kontan.co.id, Minggu (3/5).

TOWR mendukung kebijakan pemerintah yang menganggap sektor telekomunikasi sebagai kebutuhan utama saat ini. "Kinerja kami dari awal tahun hingga saat ini menunjukkan peningkatan yang baik untuk bisnis colocation tower telekomunikasi serta rollout yang kontinyu untuk jaringan fiber optik baru," kata Aming.

Baca Juga: Rugi kurs naik 172%, laba bersih PGAS menyusut 27% di kuartal I 2020

Wakil Direktur Utama TOWR, Adam Ghifari menambahkan, pihaknya saat ini memiliki nilai kontrak jangka panjang senilai Rp 51 triliun atas aset infrastruktur telekomunikasi.

"Kalau dihitung tahunan, revenue sekitar Rp 7 triliun dan diperkirakan terus meningkat. Sebagian dari penghasilan tahunan kami reinvestasikan dalam tower," tutur dia. Alhasil, ada recurring income yang menyokong TOWR untuk berfokus kepada investasi menara telekomunikasi baik melalui kesempatan organik atau anorganik.




TERBARU

[X]
×