kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertani salurkan 25.000 ton benih padi hingga Oktober 2021


Sabtu, 23 Oktober 2021 / 08:23 WIB
Pertani salurkan 25.000 ton benih padi hingga Oktober 2021
ILUSTRASI. hingga oktober 2021 perusahaan ini mencatat telah memasok benih padi sebanyak 25.203 ton untuk kebutuhan luasan lahan sawah sebesar 1.008.135 hektare


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 98/2021 tentang Penggabungan Perusahaan Perseroan PT Pertani (Persero) ke dalam PT Sang Hyang Seri (Persero) yang telah ditandatangani pada 15 September 2021, PT Pertani tetap menjalankan kegiatan operasionalnya baik pada bidang produksi maupun penjualan.

Direktur Utama PT Pertani (Persero) Maryono mengatakan, hingga oktober 2021 perusahaan ini mencatat telah memasok benih padi sebanyak 25.203 ton untuk kebutuhan luasan lahan sawah sebesar 1.008.135 hektare (ha). Pasokan benih ini disalurkan langsung ke para petani yang diajukan Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Perbenihan, Direktorat Serealia, Direktorat Perlindungan Tanaman dan Hortikultura serta Dinas Pertanian Daerah baik provinsi, kota dan kabupaten melalui program e-Katalog benih padi dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

"Hingga Oktober 2021 ini kami memasok benih padi untuk lebih dari 1 juta ha sawah ke lebih dari 24 provinsi di Indonesia. Di mana jumlah tersebut dapat menghasilkan sekitar 3 juta ton beras atau 10% dari kebutuhan beras nasional yang sebesar 30 juta ton," ujar Maryono dalam siaran pers di situs Kementerian BUMN, Jumat (22/10).

Baca Juga: Perindo dan Perinus resmi merger demi mengembangkan industri perikanan Indonesia

Maryono menjelaskan, produksi benih padi yang dilakukan Pertani selama ini juga dilakukan melibatkan kelompok tani yang tentunya dapat mendukung kesejahteraan petani melalui program opkup atau serap gabah petani. Program tersebut dicanangkan melalui sinergi antar kementerian baik Kementerian BUMN dan Kementerian Pertanian RI yang pada akhirnya terjadi peningkatan kesejahteraan petani.

Maryono optimistis setelah merger serta tergabung dalam holding pangan yang dipimpin PT RNI, perusahaan akan mendapatkan lebih banyak kepercayaan dari para konsumen mengingat penjualan benih PT Pertani sebelumnya cukup baik yang pada tahun 2020 di saat pandemi. Kala itu penjualan benih padi PT Pertani mengalami kenaikan dengan realisasi sekitar 31.000 ton.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, transformasi pangan menjadi fokus utama pemerintah pada akhir tahun 2021 ini hingga tahun depan. Dia melihat persoalan pangan ini sendiri sangat kompleks, terlebih karena Indonesia sebagai negara agraris masih mencatatkan nilai impor yang cukup tinggi.

“Adanya Badan Pangan Nasional akan kita siapkan RNI sebagai fokus market, Bulog sebagai Stabilisator, sehingga tidak tumpang tindih. Inilah yang diharapkan menjadi transformasi pangan yang betul-betul terjadi dan untuk didukung semua pihak, termasuk kementerian teknis maupun stakeholders lainnya," tambah Erick.

Kemudian, Direktur PT RNI Arief Prasetyo Adi mengatakan BUMN Klaster Pangan akan terus melakukan inovasi pengembangan produk dan model bisnis. Hal ini seiring dengan proses pembentukan Holding BUMN Pangan yang saat ini masih berjalan.

“Diharapkan saat holding BUMN Pangan telah resmi terbentuk, kami dapat langsung berlari menjalankan berbagai inisiatif strategis guna mendukung terwujudnya ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan para petani, peternak, serta nelayan,” imbuh Arief.

Selanjutnya: Koordinator klaster pangan dukung penuh proses penggabungan BGR ke dalam PPI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×