kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PMI manufaktur Indonesia melambat pada April 2019


Jumat, 03 Mei 2019 / 08:39 WIB
PMI manufaktur Indonesia melambat pada April 2019


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada awal kuartal II-2019, pertumbuhan sektor manufaktur kembali melambat. Nikkei dan IHS Markit merilis Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia turun ke posisi 50,4 pada April 2019, turun dari posisi 51,2 pada Maret 2019.

Angka tersebut menunjukkan perbaikan kesehatan dalam level marginal, menandakan pertumbuhan pada tingkat sedang. Nikkei dan IHS Markit melihat perlambatan ini terjadi karena pertumbuhan output yang berkurang. Kondisi tersebut disebabkan berkurangnya permintaan baru.

"Pertumbuhan output sedikit berkurang disebabkan volume pesanan yang stagnan mengarah pada tanda-tanda penurunan permintaan domestik pendukung," jelas Kepala Ekonom IHS Markit Bernard Aw dalam rilis, Kamis (2/5).

Kendati permintaan domestik menurun, Nikkei mencatat terjadi peningkatan ekspor. Penjualan luar negeri atas barang produksi Indonesia naik untuk pertama kalinya dalam kurun waktu hampir 1,5 tahun.

Terhentinya permintaan menyebabkan pertumbuhan produksi menurun yang kemudian menyebabkan lambatnya ekspansi aktivitas pembelian. Sehingga, akumulasi stok input juga berkurang. Sementara itu, waktu pengiriman bertahan stabil di tengah kondisi permintaan input yang tergolong sedang.

"Perusahaan menanggapi hal ini dengan menurunkan pembelian input yang kemudian berakibat pada penurunan kepemilikan stok," imbuh dia.

Sementara itu, stok barang jadi terus menurun pada bulan April 2019. Namun ini disebabkan karena waktu pemenuhan pesanan lebih cepat. Data survei juga menunjukkan tanda-tanda keluangan kapasitas karena penumpukan pekerjaan terus menurun.

"Namun demikian, penurunan ini dapat berjalan sementara, karena perusahaan manufaktur Indonesia terus memperluas kapasitas operasi," imbuh dia.

Perusahaan terus menambah jumlah tenaga kerja pada bulan April, meski tingkat penciptaan lapangan kerja turun ke posisi terendah dalam tiga bulan. Bernard menjelaskan penciptaan lapangan kerja pabrik telah tercatat hampir satu tahun sejalan dengan informasi investasi mesin tambahan. Sementara kepercayaan bisnis bertahan positif, ditemukan juga bukti anekdotal tentang penanaman modal.

Nikkei dan IHS Markit menambahkan, biaya input terus menurun pada laju tercepat. Penurunan disebabkan oleh penguatan nilai tukar dan harga produk pertanian yang terkendali. Sedangkan biaya output secara umum tidak berubah, namun ada laporan penurunan harga.

Indeks Output Masa Depan tercatat tepat di atas titik netral 50. Pelaku bisnis tetap optimistis karena ekspansi kapasitas yang terencana, aktivitas pemasaran yang lebih besar, perbaikan kualitas produk dan pilihan produk yang lebih banyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×