kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek Srimaya berdampak positif untuk kinerja Summarecon Agung (SMRA)


Kamis, 20 September 2018 / 22:12 WIB
Proyek Srimaya berdampak positif untuk kinerja Summarecon Agung (SMRA)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dinilai perlu menggarap proyek-proyek perumahan yang menyasar masyarakat kelas menengah ke bawah. Pasalnya, kebutuhan rumah bagi kalangan tersebut masih cukup tinggi di tengah tekanan yang menerpa sektor properti.

Sebagai informasi, Pihak SMRA sebenarnya sudah bergerak dengan meluncurkan proyek perumahan murah Srimaya Residence sejak awal Agustus lalu. Proyek ini dibangun di atas lahan seluas 15 hektare yang akan terbagi dalam tiga kluster. Lokasi proyek ini bertempat di Jalan Raya Narogong Bekasi.

Joey Faustian, Analis Indo Premier Sekuritas menilai, proyek tersebut merupakan langkah yang cukup menarik. Hal ini mengingat Srimaya Residence merupakan satu-satunya proyek SMRA yang tidak tergabung dalam konsep kota mandiri atau township.

Dengan harga jual unit rumah di kisaran Rp 300—500 juta, Srimaya Residence memang cocok dimiliki oleh masyarakat kelas menengah ke bawah. “Gairah pembeli kalangan investor properti sedang menurun, tapi pembeli dari masyarakat menengah masih cukup tinggi. Karenanya, proyek rumah murah dibutuhkan oleh SMRA,” papar Joey, Kamis (20/9).

Senada, Michael Tjahjadi, Analis NH Korindo Sekuritas menyatakan, dana yang diperlukan untuk keperluan proyek Srimaya Residence tidak sebesar proyek-proyek kota mandiri yang pernah dibangun SMRA sebelumnya. Sebab, proyek seperti itu tidak memerlukan fasilitas yang beragam. Selain itu, minat masyarakat di kawasan Bekasi yang dekat dengan lokasi proyek tersebut masih tinggi.

Asal tahu saja, penjualan unit Srimaya Residance terbilang sukses saat awal peluncuran. SMRA mampu menjual 468 unit dari rencana awal sebanyak 268 unit. Total penjualan pemasaran yang diperoleh mencapai Rp 188 miliar.

“Perolehan tersebut baik bagi arus kas operasional SMRA dalam jangka menengah,” imbuh Michael.

Michael masih merekomendasikan hold untuk saham SMRA dengan target Rp 700 per saham. Begitu pula dengan Joey yang menyarankan hold dengan target serupa Rp 700 per saham.

Hari ini, saham SMRA ditutup turun 1,60% ke level Rp 615 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×