kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PT Timah (TINS) raih rating single A+ dari Pefindo


Senin, 25 Juni 2018 / 10:31 WIB
PT Timah (TINS) raih rating single A+ dari Pefindo
ILUSTRASI. timah


Reporter: Grace Olivia | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) menerima peringkat single A plus (idA+) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (25/6), disebutkan selain pada TINS, peringkat yang sama juga disematkan terhadap Obligasi Berkelanjutan I 2017 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahun 2017.

Berdasarkan siaran pers Pefindo, Obligasi Berkelanjutan I 2017 juga mendapat peringkat idA+. Sementara, Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahun 2017 mendapat peringkat idA+(sy).

Tanda plus (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan. Adapun akhiran (sy) memiliki makna peringkat mempersyaratkan pemenuhan prinsip syariah.

Peringkat TINS ini berlaku pada periode 7 Juni 2018 hingga 1 Juni 2019. Outlook untuk peringkat korporat adalah stabil.

Pefindo menyatakan, peringkat tersebut mencerminkan biaya produksi perusahaan yang relatif efisien, didukung oleh kegiatan operasional yang terintegrasi. TINS juga memiliki proteksi kuat terhadap arus kas, serta memiliki struktur permodalan yang moderat.

Namun, peringkat tetap dibatasi adanya kemungkinan penurunan cadangan timah akibat kegiatan penambangan ilegal, juga eksposur perusahaan terhadap volatilitas harga timah dan cuaca yang tidak mendukung. Pefindo menyebut, peringkat dapat dinaikkan jika TINS secara signifikan mengurangi kegiatan penambangan ilegal yang terdapat di area konsesinya. Selain itu, TINS juga diharapkan dapat meningkatkan cadangan, memperbaiki secara signifikan struktur biaya, permodalan, dan arus kasnya.

Sebaliknya, peringkat berpotensi diturunkan apabila TINS menambah utang baru lebih besar dari yang diproyeksikan, tanpa dikompensasi oleh kinerja bisnis yang lebih baik, jika fluktuasi harga timah global mengganggu pendapatan dan profitabilitas perusahaan.

Hingga kuartal I-2018, sebesar 87,7% dari total pendapatan TINS berasal dari produksi timah ingot. Per 31 Maret 2018, pemegang saham kelas A TINS adalah Pemerintah RI, sedangkan pemegang saham kelas B TINS adalah PT Indonesia Asahan Aluminium sebesar 65% dan publik sebesar 35%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×