kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45938,46   -25,27   -2.62%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rajawali ingin punya minimal 21% saham FGV


Kamis, 25 Juni 2015 / 17:03 WIB
Rajawali ingin punya minimal 21% saham FGV


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Felda Global Ventures Holdings Berhad (FGV) telah menyatakan keinginannya untuk memegang kontrol PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT). Dengan begitu, Rajawali Corpora pun ingin memiliki sekitar 20% sampai 30% di FGV. "Target kita minimum 21%. Karena secara akuntansi ada metode ekuitas," sebut Managing Director Rajawali Corpora Darjoto Setyawan, Kamis, (25/6).

Meski begitu, dia menekankan bahwa Rajawali akan menyelesaikan terlebih dahulu transaksi pelepasan 37% BWPT kepada FGV. Jika setelahnya FGV memiliki itikad untuk menambah porsi di BWPT, maka Rajawali pun ingin memegang porsi lebih di FGV.

Sekedar informasi, FGV membeli 37% saham BWPT dengan harga US$ 680 juta. Sebesar 30% atau senilai US$ 632 juta dibayarkan secara tunai. Sementara, 7% atau setara US$ 48 juta ditukarkan dengan 2,5% saham FGV.

Setelah transaksi ini, PT Rajawali Capital International tinggal mengempit 28,54% di BWPT. Darjoto menyebut bahwa Rajawali kelak masih bisa saja menambah kepemilikan dengan mengambil saham publik.

Untuk tahap awal, FGV akan membayarkan uang muka senilai US$ 174,5 juta kepada Rajawali. Pekan ini FGV mengajukan laporan kepada Bank Negara dan Menteri Keuangan Malaysia. Rajawali pun memperkirakan bisa menerima pembayaran uang muka sekitar 2 sampai 3 pekan mendatang. 

Saat ini, FGV tengah mengirimkan satu tim berisi 29 orang untuk melakukan due diligence. Proses due diligence ditargetkan berakhir Juli. Kemudian, FGV tinggal mengajukan persetujuan akhir transaksi pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Dengan masuknya FGV, emiten perkebunan Malaysia itu akan menempatkan satu komisaris di BWPT. Adapun, BWPT baru saja memiliki perubahan jajaran direksi dan komisaris. Darjoto Setyawan berlaku sebagai Komisaris Utama. Lalu Nicolaas Tirtadinata menduduki posisi Direktur Utama. Kemudian, Deddy Setiadi sebagai Direktur dan Yap Tjay Soen sebagai Direktur Independen.

Meskipun telah menguasai 37%, FGV tak memiliki kontrol atas BWPT. Grup Rajawali tetap memegang kendali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×