kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rencana IPO Pertamina Geothermal Energy, Wamen BUMN: Saat ini fokus gabungkan aset


Kamis, 15 April 2021 / 14:35 WIB
Rencana IPO Pertamina Geothermal Energy, Wamen BUMN: Saat ini fokus gabungkan aset
ILUSTRASI. Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury


Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Pertamina Geothermal Energy (PGE) melantai di bursa saham kini masih terus berlanjut.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala Mansury mengungkapkan saat ini upaya konsolidasi masih dilakukan sebagai bagian dari persiapan Initial Public Offering (IPO) holding panas bumi.

Asal tahu saja, dalam rencana IPO ini nantinya pemerintah bakal membentuk holding panas bumi yang terdiri dari Pertamina Geothermal Energy (PGE), PT Geo Dipa Energy dan anak usaha PT PLN (Persero) yang memiliki portofolio pembangkitan panas bumi.

"Saat ini perusahaan geothermal fokus kita melakukan konsolidasi atau juga kemungkinan menggabungkan aset georthermal," jelas Pahala dalam diskusi, Rabu (14/4).

Pahala menambahkan, sebelum melakukan IPO pemerintah memiliki rencana untuk menggabungkan ketiga perusahaan ini terlebih dahulu. Untuk itu, dinilai perlu waktu dan persiapan sebelum IPO bisa dilaksanakan.

Baca Juga: Tiga Tim Telah Terbentuk Demi Merealisasikan Holding BUMN Panas Bumi

Pahala menegaskan, langkah IPO perlu dipersiapkan dari sisi keuangan dan aset agar rencana IPO punya tujuan jangka panjang.

"Jangan sampai IPO hanya untuk IPO saja, apa nilai tambah yang bisa kita ciptakan. Kita masuk ke pasar modal tentu untuk mencari permodalan tambahan untuk kita melakukan pengembangan bisnis ke depan," jelas Pahala.

Pahala mengungkapkan saat ini transisi energi ke Energi Baru Terbarukan (EBT) dilakukan secara global. Secara khusus untuk panas bumi Indonesia tercatat sebagai negara dengan total kapasitas pembangkit terbesar kedua di dunia.

Dengan potensi panas bumi yang ada, maka diperlukan rencana pengembangan bisnis ke depan pasca IPO.

Apalagi, dengan penggabungan aset ketiga perusahaan maka nantinya ini bakal menjadi salah satu perusahaan dengan kapasitas sumberdaya terbesar di dunia.

Selanjutnya: Erick Thohir belajar dari China cara mentransformasi BUMN agar lebih efisien

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×