kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rencana umum penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2021-2030 kemungkinan terbit bulan ini


Sabtu, 17 April 2021 / 16:35 WIB
Rencana umum penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2021-2030 kemungkinan terbit bulan ini
ILUSTRASI. Kementerian ESDM menyebutkan, RUPTL 2021-2030 kemungkinan bakal terbit bulan ini.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 kemungkinan bakal terbit pada bulan April ini.

Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan pada Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu mengungkapkan, saat ini penyusunan RUPTL masih terus berlangsung. "Masih berproses, mungkin (April ini)," kata Jisman kepada Kontan.co.id, Jumat (16/4).

Sayangnya, Jisman masih enggan merinci poin apa saja yang bakal termuat dalam RUPTL 2021-2030. Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan RUPTL dapat rampung pada Februari.

Merujuk pemberitaan Kontan.co.id, salah satu poin yang cukup dinanti dalam RUPTL terbaru yakni opsi masuknya swasta dalam bisnis transmisi listrik.

Baca Juga: Inilah tarif listrik PLN terbaru periode April-Juni 2021

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, saat ini pihaknya masih terus mendiskusikan skema ini untuk masuk dalam RUPTL yang tengah disusun dengan meminta masukan sejumlah pihak. Selain itu, skema swasta masuk ke bisnis transmisi disebut cukup dinanti oleh banyak investor.

Rida menambahkan, dengan mempertimbangkan kondisi keuangan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) maka swasta perlu didorong masuk dalam lelang transmisi apalagi kebutuhan transmisi dinilai cukup besar.

Kendati demikian, Rida menyebut, saat ini yang didorong oleh pemerintah yakni pembangunan dilakukan oleh pihak swasta namun pengelolaan tetap berada di tangan PLN.

"Kalau sekarang yang bangun bukan PLN, tapi yang mengoperasikannya tetap PLN. Jadi disewakan, bisa jadi built, own, operate, transfer (BOOT)," ujar Rida saat ditemui di kantornya, belum lama ini.

Rida menambahkan, lelang transmisi baru akan dilakukan pasca RUPTL disahkan. Sayangnya, Rida belum bisa memastikan kapan RUPTL akan segera disahkan, yang terang saat ini Kementerian ESDM bersama PLN masih terus melakukan pembahasan untuk proses ini.

Meski saat ini swasta hanya didorong untuk membangun transmisi, Rida tak menutup kemungkinan pengoperasian transmisi juga akan bisa dilakukan pihak swasta kedepannya. "Mungkin ke depannya swasta mau jadi operatorship-nya. Tetapi sementara ini hanya baru saat pengadaannya dulu, operatorship tetap di PLN," lanjut Rida.

Rida pun memastikan dengan tetap mendorong pengelolaan oleh PLN maka tidak melanggar Undang-Undang yang berlaku. Saat ini ada banyak investor yang menyatakan minat untuk masuk dalam proses lelang yang akan dilakukan.

"Sudah banyak yang ke sini nanya pak kapan saya dibolehkan membangun. Kenapa enggak? dulu ya pembangkit kan yang mau membangun cuma PLN, belakangan ada IPP, mereka operator. Sekarang transmisi dibuka juga tapi operatorship di PLN," ujar Rida.

Selanjutnya: IPP sambut baik rencana pemerintah dorong swasta masuk bisnis transmisi listrik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×