Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - HERZOGENAURACH. Saham perusahaan apparel asal Jerman Adidas anjlok lebih dari 5%. Padahal sepanjang 2018 lalu, saham Adidas melejit hingga 22%.
Mengutip Reuters, Rabu (13/3), hal ini lantaran Adidas tengah menghadapi masalah rantai pasokan, khususnya untuk penjualannya di Amerika Utara.
Adidas sendiri memprediksi tahun ini akan terjadi perlambatan penjualan di kisaran 5% hingga 8%. Dimana masalah rantai pasok setidaknya akan berkontribusi 1% hingga 2% terhadap penurunan tersebut akibat tak bisa memenuhi permintaan produk di kelas menengah yang sedang tumbuh pesat.
Sementara hingga semester 1/2019, Adidas hanya menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 3% hingga 4%.
Baru pada semester 2/2019, setelah rampung merelokasi pabrik, dan memprioritaskan pasar Amerika, Adidas berharap adanya akselerasi pertumbuhan.
Dengan kondisi tersebut, kompetitor Adidas justru pasang target tinggi. Nike misalnya menargetkan pertumbuhan penjualan hingga double digit. Sedangan Puma setidaknya menargetkan penjulannya bisa tumbuh 10%.
Berita Terkait
Adu gocek Nike, Adidas dan Puma
