kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sedang berjuang keluar dari kerugian dan tuntutan hukum (4)


Minggu, 14 Juli 2019 / 10:10 WIB
Sedang berjuang keluar dari kerugian dan tuntutan hukum (4)


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tri Adi

Bisnis Lee Sang-Hyuk sedang memasuki fase krisis. Perusahaan ini mengalami kerugian. Bahkan disebut-sebut di ambang kehancuran. Pengamat menilai, Lee terlalu banyak mengambil startup yang sebenarnya industrinya tidak berkaitan sama sekali. Bukan cuma itu, Lee juga harus mendapatkan gugatan hukum dari mitra perusahaan dan investor. Namun dari catatan terakhir, Lee menyebut kalau gugatan hukum dari para mitra dan investornya sudah berakhir damai.

MESKI menyandang sebagai miliarder, Lee Sang-Hyuk ternyata mempunyai segudang masalah. Pengamat industri di Korea Selatan menyebut, bisnis Yello Mobile milik Lee sedang berada dalam titik krisis.

Yello Mobile tercatat sebagai unicorn terbesar nomor dua di Korea Selatan. Yello Mobile kini memiliki valuasi pasar US$ 4 miliar. Namun pengamat menilai ketidakmampuan Lee mengambil risiko membuat Yello Mobile di ujung tanduk.

Merunut ke belakang. Yello Mobile memulai bisnisnya sebagai perusahaan pemasaran di tahun 2012. Modal pendirian perusahaan ini juga kini, hanya 50 juta won atau US$ 44.700. Setelah beberapa kali mengambil alih startup, melalui akuisisi stock-swap, Yello menjadi raksasa bisnis yang menaungi 94 start up.

Pendapatan Yello Mobile juga melonjak dari 68 juta won pada 2012 menjadi 527 miliar won pada 2017. Namun perusahaan ini mencatat kerugian operasional selama beberapa tahun berturut-turut. Bahkan menjadi lebih parah pada 2017, dengan laba operasi berdiri di hanya 18,9 miliar won.

Pengamat industri di Korea Selatan melihat, penyebab kerugian itu karena Lee terlalu banyak mengambil startup yang industrinya tidak berkaitan satu dengan yang lainnya. Lee seolah-olah hanya fokus mengembangkan ukuran bisnis Yello Mobile. Hal ini bisa merusak fondasi perusahaan.

Dorongan berlebihan dengan akuisisi banyak perusahaan justru mengikis nilai perusahaan. "Di bawah lengan Yello Mobile, startup yang berbeda jarang mencapai sinergi yang dijanjikan oleh Lee," kata seorang pengamat seperti dikutip The Investor.

Selain sedang berjuang mengembalikan kejayaan perusahaannya, Lee dan Yello Mobile juga tersandung gugatan hukum dari beberapa mitranya. Misalnya, Lee digugat oleh afiliasi perusahaan Cryptocurrency Coinone. Pada Juli 2018, afiliasi tersebut menuntut Yello Mobile lantaran gagal membayar pinjaman senilai 27 miliar won.




TERBARU

[X]
×