kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Setelah luncurkan kontrak fisik timah, ICDX bidik komoditas ini untuk diperdagangkan


Senin, 04 Maret 2019 / 18:13 WIB
Setelah luncurkan kontrak fisik timah, ICDX bidik komoditas ini untuk diperdagangkan


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Petrus Tjandra President Direktur PT ICDX Logistik Berikat mengatakan, setelah meluncurkan kontrak timah fisik, ICDX berencana meluncurkan kontrak fisik beberapa komoditas lagi.

“Indonesia merupakan negara yang kaya akan komoditas kita punya fisiknya baru timah, nikel, batubara, karet, dan kakao,” kata Petrus kepada Kontan.co.id, Senin (4/3).

Petrus mengaku saat ini tengah berdiskusi dengan asosiasi penambang nikel terkait harga nikel untuk diperdagangangkan dan dirancang agar sesuai dengan harga patokan pedagang.

Saat ini untuk Pusat Logistik Berikat (PLB) untuk komoditas kakao, lada dan karet ada di Singapura. ICDX ke depan berencanan akan membuka PLB kakao di Kendari dan PLB karet di Palembang. 

Ia menegaskan sebelum sampai ke perencanaan lebih lanjut, perlu sosialisasi ke pengusaha, pemerintah, dan para pemangku kepentingan.

Catatan saja, ICDX baru saja meluncurkan kontrak fisik timah murni batangan (ex-warehouse) pada Senin (4/3). Katanya ini merupakan pemicu untuk membuka PLB untuk komoditas lain.

Timah yang diperdagangkan kemudian simpan dalam gudang PLB di Bangka Belitung dengan target 6.000 ton per bulan. Melalui PLB ini menjadi jawaban kepastian hukum bagi isu yang sempat merebak terkait penambangan timah ilegal di Bangka Belitung.

Petrus menegaskan dalam waktu dekat setelah kontrak fisik timah berjalan timah juga akan diperdagangnkan dalam kontrak futures atau berjangka. “Paling cepat tiga bulan dari sekarang akan timah masuk futures,” tutur Petrus.

Harga timah dalam London Metal Exchange (LME) dalam periode year to date sedah mengalami kenaikkan sebesar 11% menjadi US$ 21.620 per metrik ton dibanding perdagangan akhir tahun lalu di level US$ 19.475 per metrik ton.

“Harga timah tahun ini lagi bagus karena saya lihat, LME bullish karena Indonesia tidak ekspor timah,” katanya. 

Akan tetapi, ia berharap jangan sampai ketika Indonesia ekspor timah harganya malah turun.

ICDX dalam hal ini punya strategi untuk menjaga harga timah ke depan dengan berusaha memberikan harga yang kompetitif atau lebih murah, gudang yang bagus, serta pelayanan konsumen yang memuaskan.

Agar dapat berjalan lancar pihaknya mengaku perlu dukungan dari pemerintah dan kepolisian untuk menganngap barang yang masuk PBL termasuk barang ekspor. Sehingga legalitas dapat terpenuhi dan pelaku pasar global percaya terhadap timah Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×