kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak strategi bisnis Astra Otoparts (AUTO) di tahun 2021


Minggu, 18 April 2021 / 15:32 WIB
Simak strategi bisnis Astra Otoparts (AUTO) di tahun 2021
ILUSTRASI. stan produsen suku cadang mobil dan motor, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO). KONTAN/Daniel Prabowo


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) berharap ada perbaikan kinerja berkat insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Sejumlah strategi diterapkan oleh AUTO untuk mengangkat kinerja bisnisnya di tahun ini.

Sekadar informasi, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil wholesale (pabrik ke dealer) mencapai 84.910 unit pada bulan Maret 2021 atau naik 72,57% (mom) dibandingkan realisasi di bulan sebelumnya yang sebesar 49.202 unit.

Direktur AUTO Wanny Wijaya mengatakan, seiring adanya kenaikan penjualan mobil maka hal itu tentu saja akan mendongkrak penjualan komponen mobil yang diproduksi AUTO. Dia tidak merinci target pendapatan bersih AUTO pada tahun ini, mengingat kinerja perusahaan tersebut biasanya sejalan dengan kinerja industri otomotif.

“Selain itu, kami juga optimistis untuk tetap berusaha tumbuh lebih baik dari pasar,” katanya, Sabtu (17/8).

Asal tahu saja, tahun lalu pendapatan bersih AUTO merosot 23,18% (yoy) menjadi Rp 11,86 triliun. AUTO juga harus menanggu kerugian bersih tahun berjalan sebesar Rp 37,86 miliar pada tahun lalu, padahal di tahun 2019 AUTO masih bisa meraih laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 816,97 miliar.

Guna mengurangi kerugian tersebut, Manajemen AUTO akan memangkas dan menunda pengeluaran yang dirasa belum perlu.

Baca Juga: Astra Otoparts (AUTO) akan menebar dividen, catat jadwalnya

Pihak AUTO tetap mengusung strategi yang disebut Leverage Trading and Position as Preferred OEM Supplier. Dalam hal ini, AUTO berusaha untuk memperbesar bisnis penjualan komponen suku cadang pengganti, baik unutk pasar domestik maupun pasar ekspor, melalui pemilihan produk yang berkualitas serta segmen yang tepat dan branding yang kuat.

AUTO juga memperkuat posisinya sebagai pemasok komponen bagi pabrikan otomotif pilihan melalui penciptaan produk-produk kompetitif dengan teknologi yang maju dan efisien. “Kami juga menjalin kedekatan hubungan dengan pelanggan serta berupaya menambah portofolio pelanggan baru,” imbuh Wanny.

Berikutnya, AUTO memiliki strategi Operational Excellent in All Aspect yang mana perusahaan bertekad untuk terus meningkatkan level Quality, Cost, Delivery (QCD) secara berkelanjutan.

Adapula strategi yang disebut Product Based Instead of Process Based, yakni AUTO fokus pada transformasi bisnis yang tadinya hanya berbasis proses menjadi berbasis produk jadi dengan nilai tambah lebih tinggi. AUTO juga memperkuat kemampuan desain dan perancangan melalui Engineering Development Center (EDC) sekaligus memperkuat penguasaan proses-proses produksi.

Tak ketinggalan, AUTO mengusung konsep strategi People Readiness and Organization Effectiveness. Di sini, AUTO berupaya menciptakan sumber daya manusia yang andal dan produktif untuk menjalankan kegiatan bisnis yang efektif dan optimal.

Baca Juga: Sektor otomotif berpotensi membaik, saham ASII dan AUTO bisa jadi pilihan

Di samping itu, guna meningkatkan kinerja, AUTO juga terus memperkuat lini bisnis perdagangan melalui penjualan secara online dan diversifikasi produk non otomotif yang sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2020. “Kami terus memperkuat bisnis Original Equipment Manufacture (OEM) dengan melakukan otomatisasi dan implementasi industri 4.0 untuk produktivitas yang lebih tinggi,” tambah dia.

Wanny tidak membeberkan secara gamblang besaran capital expenditure (capex) atau belanja modal AUTO di tahun 2021. Namun, ia mengindikasikan bahwa capex AUTO di tahun ini akan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam catatan Kontan, AUTO menyediakan capex sebesar Rp 500 miliar di tahun 2020.

Rencananya, capex AUTO di tahun 2021 akan diprioritaskan untuk penambahan tipe baru produk OEM sekaligus pengembangan lanjutan digitalisasi di lini bisnis manufaktur perusahaan tersebut.

Selanjutnya: Sektor otomotif berpotensi membaik, saham ASII dan AUTO bisa jadi pilihan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×