kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SPI: National Summit Hanya Untungkan Pengusaha


Kamis, 05 November 2009 / 22:05 WIB
SPI: National Summit Hanya Untungkan Pengusaha


Reporter: Uji Agung Santosa |

JAKARTA. Hajatan pemerintah dalam Nasional Summit 2009 hanya mengakomodir kepentingan pengusaha, termasuk kepentingan industri dan investor untuk memperluas usaha mereka. Keberpihakan itu terutama dalam kebijakan pertanahan yang dianggap terlalu merugikan petani.

Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih menyatakan, Nasional Summit memberikan dukungan secara politik dan perlindungan hukum bagi kuasa modal untuk bergerak leluasa di Indonesia.

”Sangat terlihat adanya liberalisasi kebijakan pertanahan dan agraria, kekayaan alam, industri dan perburuhan, jasa serta energi,” kata Henry di Jakarta, Kamis (5/11).

Pemerintah bahkan bakal memberikan sejumlah insentif naik fiskal maupun nonfiskal untuk merespon keluhan para pengusaha terkait berbagai kebijakan yang merintangi aktifitas ekonomi. Namun di sisi lain pemerintah semakin mengurangi jumlah subsidi yang diberikan untuk petani seperti pengurangan subsidi pupuk sehingga harga eceran tertinggi (HET) pupuk bakal naik.

Dari sisi pertanahan untuk mendukung pembangunan infrastruktur, pemerintah juga bakal mendorong kebijakan pertanahan yang masing terbuka bagi kepentingan investor. Namun, dikhawatirkan hal tersebut bakal mengkonversi lahan pertanian menjadi non pertanian; termasuk mengakibatkan adanya konflik pertanahan dan penyerobotan lahan masyarakat dan petani oleh perusahaan perkebunan termasuk investor.

Selain itu SPI juga mengkritik niatan pemerintah untuk melakukan promosi pemanfaatan teknologi rekayasa genetik. Menurut Henry, pemerintah jangan bermain-main dengan pangan rekayasa genetik karena teknologi tersebut belum sepenuhnya terjamin dari segi keamanan pangan dan merugikan petani. ”Kita harus mencegah benih rekayasa genetika masuk ke Indonesia,” katanya.

Untuk itu SPI berharap pemerintah benar-benar menjalankan pembaharuan agraria yang berpihak kepada petani dengan menjadikan tanah-tanah terlantar yang dikuasai oleh perusahaan perkebunan dan kehutanan menjadi objek landreform.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×