kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun ini, nilai transaksi marketplace akan tembus Rp 350 triliun


Kamis, 28 Januari 2021 / 07:05 WIB
Tahun ini, nilai transaksi marketplace akan tembus Rp 350 triliun


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira memperkirakan total nilai transaksi marketplace di tahun ini akan meningkat ke kisaran Rp 330 triliun hingga Rp 350 triliun.

Hal ini seiring dengan perubahan pola konsumsi kelas menengah dan atas ke transaksi pembelian barang secara online. Selain itu, adanya pandemi Covid-19 juga membuat masyarakat lebih memilih untuk belanja online.

Bhima lalu mengatakan, data google mobility index menunjukkan kalau mobilitas penduduk secara nasional ke tempat perbelanjaan per 22 Januari 2021 masih minus 29%.

“Ini menunjukkan dengan kasus harian Covid-19 yang tembus 1 juta atau masih tinggi, membuat masyarakat cenderung menahan diri untuk belanja di luar rumah,” ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Selasa (26/1).

Peningkatan penjualan online ini juga dipandang masih akan kuat akibat pelaku marketplace yang masih akan gencar menawarkan promo dan diskon untuk menarik pembeli.

Baca Juga: Nilai transaksi marketplace tahun lalu lampaui target

Di sisi lain, Indonesia juga memiliki bonus demografi. Bonus demografi ini dipandang lebih melek digital dan karenanya membuat penetrasi marketplace makin besar.

Berkaca dari pergerakan ini, Bhima melihat adanya kontribusi ekonomi digital ke pertumbuhan ekonomi keseluruhan Indonesia, meski memang masih kecil atau sebesar 9,5% dari PDB keseluruhan.

Namun, Bhima mengingatkan kalau ini bisa menjadi semakin besar kalau konektivitas digital dalam hal percepatan pembangunan akses internet yang inklusif ke daerah di luar Jawa sudah terbenahi.

Selain itu, perlu juga dibina sumber daya manusia (SDM) agar semakin melek dengan teknologi.

Terakhir, Bhima juga mengingatkan kalau di era digital ini pemerintah tak boleh lengah. Pemerintah perlu memastikan adanya perlindungan data pribadi masyarakat yang mumpuni.

“Karena transaksi digital makin rentan dengan kebocoran data seiring dengan volume transaksi yang meningkat,” tandas Bhima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×