kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terus menyeruput laba segar bisnis thai tea


Sabtu, 15 Desember 2018 / 07:55 WIB
Terus menyeruput laba segar bisnis thai tea


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Segarnya bisnis teh ala Thailand alias thai tea masih terus diminati oleh para pelaku usaha minuman tanah air. Kini, minuman asal Negeri Gajah Putih tersebut sangat mudah ditemukan dimanapun. Banyak pelaku usaha baru bermunculan karena melihat potensi pasarnya yang cukup luas. Bahkan kini thai tea bisa dibeli dengan harga terjangkau.

Tawaran kemitraan thai tea kali ini datang dari Dimak Thai Tea asal Bandung besutan Anggie Natya. Berdiri sejak akhir 2017, Dimak Thai Tea menawarkan kemitraan tiga bulan kemudian. "Sekarang Dimak Thai Tea sudah mempunyai tujuh gerai di sekitar Bandung. Dua gerai milik pusat, lima gerai lain milik mitra," ujar Natya.

Paket kemitraan yang ditawarkan, yakni paket sebesar Rp 8 juta. Dengan modal tersebut, mitra akan mendapatkan fasilitas satu buah booth, peralatan dan perlengkapan usaha lengkap, kemasan, media promosi, banner, pelatihan karyawan dan bahan baku awal sebanyak 100 porsi.

Dimak Thai Tea menawarkan 10 varian rasa thai tea, antara lain thai tea original, green tea, Milo, coffee, blue tea o, blue lemon tea, thai blue tea, blue rose tea, rose milk tea, dan rose lemon tea. Aneka varian thai tea tersebut dibanderol mulai Rp 10.000-Rp 13.000 per cup. Untuk penetapan harga jual, Natya mengatakan, mitra bebas menentukan harga jual sesuai dengan lokasi usaha mereka.

“Untuk harga jualnya, mitra bisa menyesuaikan dengan sewa tempat masing-masing. Karena biaya sewa tiap lokasi beda-beda, mitra bisa menyesuaikan. Nanti informasi harga jual di banner bisa kami sesuaikan juga,” ujarnya.

Natya menjelaskan, dalam sehari, penjualan Dimak Thai Tea bisa mencapai 50 - 70 cup. Sedangkan, di akhir pekan, penjualannya bisa mencapai 100 cup.

Jika dihitung-hitung, dalam sehari rata-rata omzet mencapai Rp 500.000–Rp 800.000. Praktis, perkiraan omzet per bulan antara Rp 15 juta–Rp 18 juta. Mitra tidak dikenakan biaya royalti bulanan, namun hanya perlu membeli bahan baku bubuk minuman dari pusat.  

“Laba bersih bisa sekitar 30%. Jadi mitra bisa balik modal sekitar 2 - 5 bulan. Kalau tempat usahanya punya sendiri, malah sebulan sudah bisa balik modal," tutur Natya.

Ia menuturkan meski saat ini bisnis thai tea makin menjamur dan banyak menawarkan harga yang lebih murah, ia menjamin Dimak Thai Tea punya kualitas rasa yang lebih unggul.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×