kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tiga reksadana saham Sinarmas jadi jawara pada kuartal 1


Selasa, 03 April 2018 / 22:35 WIB
Tiga reksadana saham Sinarmas jadi jawara pada kuartal 1
ILUSTRASI.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga reksadana saham milik PT Sinarmas Asset Management secara berurutan menempati tiga besar reksadana berkinerja terbaik pada kuartal I 2018.

Berdasarkan data Infovesta per 29 Maret 2018, reksadana Simas Syariah Unggulan berada di urutan pertama dengan membukukan kinerja 18,99%. Kedua, reksadana Simas Saham Unggulan dengan return 17,87%. Ketiga, Simas Saham Andalan dengan kinerja 17,85%.

Ketiganya mencetak kinerja positif, meski secara umum performa produk reksadana saham loyo. Rata-rata return reksadana saham yang tercermin pada Infovesta Equity Fund Index turun 0,79% pada kuartal I-2018.

Direktur Sinarmas Asset Management Jamial Salim mengatakan, strategi pemilihan saham di reksadana saham Sinarmas Asset Management adalah memilih saham-saham yang masih undervalued atau growth stock sepanjang 2017.

Jamial juga melakukan switching saham yang telah overvalued atau mahal ke saham yang masih undervalued atau growth stock. Sinarmas memilih saham yang memiliki price to earning ratio (PER) atau book value yang masih rendah dari seharusnya, dengan membandingkan terhadap saham-saham industri sejenis baik lokal maupun regional.

Menurut Jamial, ia juga mengkombinasikan saham blue chip dan mid cap untuk jangka waktu investasi menengah hingga panjang. "Strategi ini yang membuat kinerja reksadana kami di awal 2018 cukup baik," kata Jamial, Selasa (3/4).

Pengelolaan saham secara aktif atau pasif dilakukan tergantung dari volatilitas dan value transaksi saham di bursa.

Jamial memproyeksikan kinerja reksadana saham masih akan positif pada tahun ini dan imbal hasil masih cukup menjanjikan. Hal ini didorong tingkat inflasi yang rendah, tingkat likuiditas yang tinggi dan fundamental Indonesia yang kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×