kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Unilever (UNVR) meninggalkan bahan bakar fosil dalam produk pembersih


Selasa, 08 September 2020 / 19:14 WIB
Unilever (UNVR) meninggalkan bahan bakar fosil dalam produk pembersih
ILUSTRASI. Unilever Indonesia (UNVR) memformulasi ulang produk-produk pembersih dan detergen.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengumumkan akan mulai melakukan transisi untuk menggantikan 100% karbon yang berasal dari bahan bakar fosil dalam formulasi produk-produk pembersih dan detergennya dengan karbon terbarukan atau karbon daur ulang.

Langkah ini dilakukan untuk mentransformasi merek-merek di kategori pembersih dan detergen, termasuk Molto, Rinso, Sahaja, Sunlight, Wipol, Superpell dan Vixal secara berkesinambungan. Ambisi baru ini adalah upaya untuk Menciptakan Masa Depan yang Bersih & Lestari (Clean Future), sebuah terobosan yang dirancang oleh Divisi Home Care Unilever untuk secara fundamental mengubah cara pembuatan, produksi, dan pengemasan produk pembersih dan detergen paling ternama di dunia.

Umumnya, sebagian besar produk pembersih dan detergen yang tersedia saat ini mengandung bahan kimia yang berasal dari bahan bakar fosil, yaitu sumber karbon yang tidak dapat diperbarui. Peralihan bahan kimia yang digunakan Unilever ke sumber karbon terbarukan atau karbon daur ulang ini sengaja dilakukan untuk beralih dari ekonomi yang bergantung pada bahan bakar fosil.

Upaya Clean Future adalah inisiatif pertama untuk skala global, dan merupakan langkah penting menuju komitmen Unilever dalam menghasilkan net zero emissions atau emisi nol dari produk-produknya pada tahun 2039.

Baca Juga: Kerjasama Grab dan Unilever dalam layanan Grab, GrabFood, GrabMart dan GrabExpress

Veronika Utami, Direktur Home Care Unilever Indonesia menjelaskan, pada tahun 2019 pabrik Powder Non-Soap Detergent (NSD) yang memproduksi Rinso dan Molto mulai menggunakan energi terbarukan, yaitu energi biomassa yang berasal dari cangkang sawit yang bisa diperbarui.

"Biomassa ini menggantikan penggunaan gas alam sebagai bahan bakar pada proses pengeringan detergen bubuk. Cangkang inti sawit menjadi pilihan karena ketersediaannya melimpah dari Sumatra dan Kalimantan, relatif tahan cuaca saat penyimpanan, dan memiliki kadar abu rendah,” ungkap Veronika dalam keterangan tertulis, Senin (8/9).

Unilever Indonesia juga telah memformulasi ulang Rinso Detergen Cair dan Molto Pelembut dan Pewangi Pakaian guna mengurangi ketergantungan pada bahan kimia yang berasal dari bahan bakar fosil dan menggantikannya dengan bahan berjejak karbon rendah. Unilever Indonesia juga telah memperkenalkan solusi produk yang dirancang untuk mengurangi penggunaan air, seperti Molto All in One (Blue, Pink) dan Sunlight Jeruk Nipis Pencuci Piring.

“Semoga peluncuran upaya Clean Future dari Unilever ini menjadi awal yang baik untuk menginisiasi kolaborasi lintas sektoral yang, kami yakin, adalah merupakan kunci untuk percepatan dan skala dampak positif yang kita ingin capai bersama,” tambah Veronika.

Baca Juga: Unilever akan hentikan bahan bakar fosil dari produk pembersih pada 2030

Dana global € 1 miliar

Secara global, Unilever mengalokasikan dana € 1 miliar untuk upaya Clean Future, yang akan mendanai penelitian bioteknologi, pemanfaatan CO2 serta limbah, dan bahan kimia berjejak karbon rendah guna mendorong transisi menjauhi bahan kimia yang berasal dari bahan bakar fosil.

Investasi ini juga akan digunakan untuk membuat formulasi produk yang dapat terurai secara alami dan hemat air, mengurangi separuh penggunaan plastik sekali pakai (virgin plastic) pada tahun 2025, dan mendukung edukasi masyarakat yang membuat teknologi ini menarik bagi konsumen.

Sebagai informasi, penjualan terbesar Unilever Indonesia masih disumbang oleh segmen kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh yang tercatat mencapai Rp 15,1 triliun atau naik 1,96% dari semester I-2019 yang sebesar Rp 14,81 triliun.

Selanjutnya: Emiten Konsumer Menanti Efek Bansos, Simak Rekomendasi Saham UNVR dan MYOR

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×