kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wahana Interfood (COCO): Harga biji kakao tak banyak berubah dibanding tahun lalu


Kamis, 28 Oktober 2021 / 20:49 WIB
Wahana Interfood (COCO): Harga biji kakao tak banyak berubah dibanding tahun lalu
ILUSTRASI. Ada penurunan produksi biji kakao nasional, di tengah peningkatan kapasitas produksi industri dalam negeri.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wahana Interfood Nusantara (COCO) menyatakan, rata-rata harga komoditi biji kakao saat ini tidak banyak berubah dibandingkan dengan tahun lalu. Yang justru terjadi adalah penurunan produksi biji kakao nasional, di tengah peningkatan kapasitas produksi industri dalam negeri. 

Sekretaris Perusahaan Wahana Interfood Nusantara Gendra Fachrurozi bilang, produksi biji kakao nasional rata-rata sebesar 340.000 ton per tahun. Sedangkan kebutuhan industri mencapai 800.000 ton per tahun. Hal ini mengakibatkan kenaikan impor biji kakao untuk memenuhi kebutuhan produksi industri. 

"Secara genetis, kualitas biji kakao di Indonesia sebetulnya tidak kalah dibandingkan dengan biji kakao dari luar negeri, seperti Ghana dan Pantai Gading. Hanya saja komoditas kakao ini masih sering menghadapi tantangan dalam proses pengolahannya," kata Gendra kepada Kontan.co.id, Kamis (28/10). 

Baca Juga: Mahogany Global Investment bakal jadi pengendali Wahana Interfood Nusantara (COCO)

Menurut Gendra, kebanyakan biji kakao yang ada di Indonesia tidak diolah dan difermentasi dengan baik, sehingga mempengaruhi dari segi kualitasnya. Biji kakao berkualitas juga dilihat dari beberapa parameter, seperti kadar air maksimal 7,5% untuk menghindari penurunan kualitas karena berjamur. 

"Biji kakao juga tidak boleh ada kotoran maupun serangga yang jumlahnya melebihi karakteristik mutu dan berbagai karakteristik lainnya," imbuh dia. 

Gendra menambahkan, jika ada kenaikan harga biji kakao otomatis akan berpengaruh terhadap harga jual produk kakao dan turunannya. Meskipun begitu, dia mengklaim bahwa COCO memiliki keuntungan tersendiri karena mempunyai fasilitas produksi biji kakao, yang dapat membantu penentuan harga jual di pasar ketika kondisi harga biji kakao sedang meningkat.

Baca Juga: Wahana Interfood Nusantara (COCO) incar dana rights issue Rp 100,86 miliar

COCO masih memandang prospek bisnis di sisa tahun ini dengan sikap positif. Hal itu lantaran situasi penanganan Covid-19 di Indonesia yang terus menunjukkan tren perbaikan, termasuk pelaksanaan vaksinasi dan juga pemulihan ekonomi. 

"Maka dari itu Wahana Interfood memandang prospek bisnis di sisa tahun 2021, pertumbuhan dengan target 10%-15% masih realistis dan optimis bisa dicapai," pungkas Gendra. 

Baca Juga: Ini alasan pabrik baru Wahana Interfood Nusantara (COCO) belum kelar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×