kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waskita Karya ngebut di proyek jalan tol


Jumat, 13 Maret 2015 / 07:38 WIB
Waskita Karya ngebut di proyek jalan tol
ILUSTRASI. Promo McD BOGO Buy 1 Get 1 Creamy Garlic McFlavour Fries Edisi 30 September 2023


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun lalu. Emiten konstruksi pelat merah ini meraup laba bersih Rp 501,53 miliar. Jumlah itu tumbuh 36,26% ketimbang laba bersih tahun 2013 senilai Rp 368,06 miliar. Adapun pendapatannya naik tipis 6% year-on-year (yoy) menjadi Rp 10,28 triliun.

Analis Danareksa Sekuritas Joko Sogi menilai, kinerja WSKT tahun lalu lebih baik dari estimasi. "Bottom line perseroan juga lebih baik karena gross margin naik menjadi 10,8%," tulis dia dalam riset pada 5 Maret 2015. 

Yudi Ilhamsyah, analis Samuel Sekuritas, menilai, jumlah kontrak baru WSKT pada tahun lalu merupakan yang terbesar di antara empat perusahaan konstruksi BUMN. Sepanjang 2014, WSKT meraih kontrak baru senilai Rp 22,4 triliun, tumbuh 68% (yoy).

Ke depan, kinerja WSKT juga bakal ditopang proyek jalan tol. Pada 9 Februari 2015, WSKT telah memulai ground breaking proyek jalan tol Ciawi-Cigombong seksi satu. Proyek itu meliputi empat seksi dan memiliki panjang 54 km yang menghubungkan jalur Bogor-Ciawi-Lido-Sukabumi.

Yudi dan Joko sepakat, bisnis jalan tol WSKT bisa menguntungkan bagi perseroan di masa mendatang. Bisnis jalan tol tak hanya meningkatkan total kontrak (order book), tapi juga profitabilitas akan lebih baik. "Kami berharap, WSKT dapat memenangkan lebih banyak proyek jalan tol," papar Yudi. 

Melalui anak usahanya, PT Waskita Toll Road, WSKT memegang mayoritas kepemilikan di dua konsesi jalan tol, yakni PT Pejagan Pemalang Toll Road dan PT Kresna Kusuma Dyandra Marga. 

Demi merealisasikan sejumlah proyek, WSKT harus memiliki struktur permodalan yang kuat. Yudi bilang, pada 2014 debt equity ratio (DER) WSKT sebesar 1,1 kali. WSKT juga mendapatkan sokongan dana penyertaan modal negara (PMN) Rp 3,5 triliun.

Yudi menilai, dana PMN dapat mendukung WSKT. "Meski begitu kami menilai, jumlah PMN tersebut masih kurang jika ditinjau dari proyek yang dikerjakan perseroan, seperti jalan tol," kata dia. 

Dengan PMN manajemen WSKT yakin, tahun ini meraih kontrak Rp 38,8 triliun. Perinciannya, Rp 20,8 triliun kontrak baru dan Rp 18 triliun carry over dari tahun lalu. 

Aditya Putra Perdana, analis Semesta Indovest, mengatakan, tahun ini WSKT akan ditopang anak usaha, PT Waskita Beton Precast. Seiring realisasi proyek infrastruktur pemerintah, seperti jalan tol dan jalan layang, permintaan beton bakal meningkat. 

Apalagi tahun ini Waskita Beton berencana menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO). "Jika terealisasi, pendapatan produk beton Waskita akan bertambah," jelas Aditya. Tahun lalu, Waskita Beton baru berkontribusi 7,8% dari total pendapatan WSKT. Tahun ini, Aditya memprediksi Waskita Beton bisa berkontribusi 10%-12% pendapatan. 

Yudi memproyeksikan, pendapatan WSKT di 2015 senilai Rp 12,4 triliun dan laba bersih Rp 635 miliar. Adapun Joko menerka, WSKT meraih pendapatan Rp 13,20 triliun dan laba bersih Rp 646 miliar. 

Ketiga analis merekomendasikan buy WSKT. Joko dan Aditya menargetkan Rp 2.100, adapun Yudi Rp 2.300. Harga saham WSKT kemarin naik 3,34% menjadi Rp 1.700 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×