kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rencana IPO MIND ID tunggu Inalum Operating masuk bursa lebih dulu*


Minggu, 09 Mei 2021 / 19:18 WIB
Rencana IPO MIND ID tunggu Inalum Operating masuk bursa lebih dulu*
ILUSTRASI. Pengolahan tembaga Freeport Indonesia di Grasberg Papua


Reporter: Azis Husaini, Filemon Agung | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. MIND ID berencana melakukan initial public offering (IPO) meski tidak dalam waktu dekat. Sebagai Holding BUMN Pertambangan, MIND ID memiliki aset jumbo berupa saham Freeport dan Vale Indonesia. 

Aset seksi MIND ID adalah 51% saham Freeport Indonesia yang pada 2018 lalu dibeli seharga US$ 3,85 miliar. Saham itu dibeli dari obligasi global yang ditawarkan perusahaan saat itu. Selain memiliki saham Freeport, MIND ID juga memiliki 20% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan, MIND ID direncanakan untuk IPO namun prosesnya masih panjang.

"MIND ID yang direncanakan IPO (bukan saham Freeport dan Vale). Tapi masih panjang prosesnya dan tergantung hasil evaluasi setelah Inalum Operating IPO," kata dia kepada KONTAN, Senin (10/5).

Asal tahu saja, aset MIND ID bukan saja mengelola saham Freeport dan INCO, tetapi juga saham hasil inbreng PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Tbk, dan PT Antam Tbk.

Sebelumnya pada Jumat (7/5), melalui virtual, Orias buka-bukaan soal rencana pelaksanaan Initial Public Offering (IPO) holding pertambangan tersebut.

Orias mengungkapkan nantinya Inalum Operating dan MIND ID direncanakan bakal di IPO kan dalam tiga tahun ke depan.

Pada tahun ini, yang jadi fokus dalam persiapan IPO yakni pemisahan MIND ID dan Inalum Operating. "Pak Menteri BUMN sudah sampaikan mengenai rencana IPO jadi Inalum operating akan berdiri sendiri dan MIND ID akan berdiri sendiri. Dari situ kita akan melihat rencana pengembangan ke depan," jelas Orias dalam konferensi pers virtual, Jumat (7/5).

Orias menambahkan, jika sudah dipisahkan maka rencana pengembangan kedepan dapat lebih dipertajam. Jika dirasa menarik maka opsi go public bisa terwujud, namun jika tidak Orias tetap optimistis dengan pertumbuhan kinerja perusahaan ke depan.

"Kita kan tetap perusahaan yang memiliki rencana besar yang kita lakukan dengan kemampuan yang ada," ujar Orias.

Adapun, pada tahun ini pihaknya bakal berfokus pada pemisahan Inalum Operating dan MIND ID, selanjutnya ditahun depan IPO Inalum Operating ditargetkan bisa tercapai.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury mengungkapkan akan ada 14 BUMN dan anak usaha yang bakal melantai di bursa saham hingga tahun 2023 mendatang.

"Inalum operating bakal masuk ke yang akan IPO. Kita sedang mengkaji MIND ID (Holding) apabila akan masuk ke yang akan IPO," terang Pahala kepada Kontan.co.id, Sabtu (9/5).

Rencana IPO perusahaan dan anak usaha BUMN memang tengah didorong oleh Kementerian BUMN.

Sebelumnya, Kementerian BUMN menargetkan setidaknya ada 14 BUMN yang dapat melantai di bursa dalam kurun beberapa tahun kedepan. 

Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain,  Pertamina International Shipping, Pertamina Geothermal Energy (PGE), Pertamina Hulu, Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Pertamina Hilir, Indonesia Healthcare Corporation, dan Bio Farma Vaksin. 

Selanjutnya,  EDC and Payment Gateway Himbara, Pupuk Kalimantan Timur, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), Telkom Data Center, Inalum Operating, MIND ID, dan Logam Mulia. 

*Redaksi Kontan.co.id merevisi judul dan tulisan sebelumnya setelah ada klarifikasi dari MIND ID

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×