kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,11   -8,38   -0.91%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akhir tahun satgas siap pelototi harga pangan


Senin, 20 November 2017 / 13:42 WIB
Akhir tahun satgas siap pelototi harga pangan


Reporter: Abdul Basith, Lidya Yuniartha, Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kemtan) tengah bersiap mengantisipasi gejolak harga pangan di akhir tahun. Sebab, setiap tahun menjelang hari raya besar keagamaan seperti perayaan Natal dan Tahun baru, harga kebutuhan pokok selalu naik.

Kepala BKP Kemtan Agung Hendriadi mengatakan, dari sisi pasokan, ketersedian bahan pangan terjamin. Namun BKP khawatir, gejolak harga pangan terjadi karena pelaku usaha yang belum mematuhi pelaksanaan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemdag).

Untuk menjaga harga pangan dari kemungkinan tersebut, Agung Hendriadi mengatakan, fungsi Satuan Tugas (Satgas) Pangan akan dimaksimalkan oleh pemerintah.

Menurutnya, peningkatan permintaan atas komoditas pangan biasanya terjadi pada awal Desember. Untuk itu, dia bilang BKP sudah mengantisipasi masalah ini sejak beberapa bulan sebelumnya. Kami sudah mengantisipasi hal ini sepanjang tahun. Karena ada pengalaman Idul Fitri lalu. Sehingga sudah tahu bagaimana mengatasinya, ujar Agung kepada KONTAN, Minggu (19/11).

Tanpa mengatakan lebih rinci langkah apa yang telah dilakukan, menurut Agung, hingga saat ini pasokan bahan pangan seperti beras, bawang, cabai, minyak goreng, daging serta beberapa bahan kebutuhan pangan lainnya masih memenuhi kebutuhan masyarakat. Beras contohnya, dia mengklaim hingga akhir tahun tidak akan ada lonjakan harga karena pasokannya yang masih berlebih.

Menurutnya pasokan beras di Perum Bulog sekitar 1,2 juta ton dan cadangan beras pemerintah mencapai 250.000 ton. November dan Desember terdapat panen, dimana rata-rata panen sebulan sebesar 1 juta hektare. Dengan produktivitas padi 6 juta ton, kira-kira berasnya 3 juta ton, sementara konsumsi nasional hanya 2,5 juta ton. Jadi aman, klaimnya.

Pantau distribusi

Namun, Agung bilang, BKP tidak bisa hanya mengandalkan pasokan saja. Menurutnya, rantai distribusi harus tetap dipantau dan penerapan Harga Eceran Tertinggi (HET) harus terus dijalankan. Untuk itu Satgas Pangan akan kembali dimanfaatkan secara intensif supaya pihak-pihak yang mempengaruhi jalur distribusi dan yang tidak mematuhi HET ditertibkan.

Optimalisasi Satgas Pangan dilakukan, karena menurut Agung, BKP kesulitan dalam menjalankan tugas terutama menindak pelaku usaha yang belum mematuhi HET. Kami akan mengontrol mulai dari pasar induk, ritel modern dan tradisional. Semuanya harus kami pantau, ujarnya.

Terkait stabilisasi harga pangan, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita telah mengumpulkan para pengusaha untuk persiapan menyambut akhir tahun. Enggar memanggil berbagai pemangku kepentingan terkait komoditas gula, minyak goreng, daging beku, dan beras. Keempat komoditas itu merupakan komoditas yang telah dipatok HET-nya.

Pada rapat tersebut, Enggar memastikan bahwa stok empat komoditas itu hingga akhir tahun aman. "Saya tegaskan kembali cadangan semua aman," ujar Enggar. Dengan perkiraan ada lonjakan harga di akhir tahun, ,maka Enggar meminta agar produsen segera menambah suplai pada tanggal 1 Desember 2017.

Sementara itu Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Tradisional Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengaku, sebenarnya kenaikan harga beberapa komoditas pangan sudah terjadi sejak pertengahan bulan November. "Kami berharap agar pemerintah tidak mengulangi kesalahan yang sama setiap tahun, yakni gagal menekan gejolak harga. Pastikan stok dan distribusi lancar," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×