kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga komoditas pangan naik jelang akhir tahun


Kamis, 16 November 2017 / 10:57 WIB
Harga komoditas pangan naik jelang akhir tahun


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masalah kronis menjelang perayaan hari besar keagamaan dan akhir tahun kembali datang. Satu setengah bulan menjelang Natal dan Tahun baru, harga sejumlah komoditas pangan di pasaran sudah mulai naik.

Bahkan, beberapa komoditas pangan yang sudah sempat mengalami kenaikan harga, seperti beras, juga ikut mengalami lonjakan harga. Komoditas pangan lain yang juga turut melaju harganya, seperti minyak goreng, cabai, bawang, dan daging.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Tradisional Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan kenaikan harga beberapa komoditas pangan sudah terjadi sejak beberapa hari yang lalu. "Yang sudah terlihat jelas adalah beras, cabai, telur, serta bawang. Cabai merah keriting saja harganya dari Rp 35.000 per kg menjadi Rp 39.000 per kg," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (14/11).

Ia menjelaskan, meski komoditas lain mengalami kenaikan harga yang relatif kecil, tetapi kenaikan terus berlangsung. Saat ini, harga komoditas pangan utama di beberapa pasar wilayah Jakarta menunjukkan tren peningkatkan.

Rata-rata harga beras premium mencapai Rp 12.000 per kg, cabai merah besar Rp 32.500 per kg dan bawang merah Rp 30.100 per kg.

Abdullah menjelaskan, untuk mengatasi permintaan yang semakin tinggi, pemerintah harus selalu memastikan pasokan komoditas pangan aman. Yang juga perlu dijamin adalah kelancaran distribusi dari komoditas pangan tersebut. Apabila kedua hal itu dapat dijalankan, harga tidak akan meningkat drastis meski permintaan melonjak.

"Menurut saya kelemahan pemerintah di data produksi. Datanya tidak begitu sinkron dengan yang terjadi di lapangan. Datanya harus sinkron terlebih dahulu supaya kita bisa memastikan apakah stoknya cukup," tuturnya.

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi mengatakan saat ini Food Station sedang berupaya untuk menambah pasokan beras medium karena jumlah stok yang tersedia semakin berkurang.

Menurut Arief, Food Station sudah menambah stok beras medium sebanyak 10.400 ton dari Perum Bulog. Beras kualitas medium itu dijual dengan harga Rp 8.100 per kg. "Kami sedang mengajukan kembali 5.000 ton untuk persiapan akhir tahun," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×