kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aneka gas ingin tancap gas


Rabu, 26 April 2017 / 10:26 WIB
Aneka gas ingin tancap gas


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Aneka Gas Industri Tbk cukup percaya diri menargetkan pertumbuhan pendapatan 20% tahun ini. Ekspansi 11 filling station alias pompa bensin di Jawa dan luar Jawa menjadi salah satu strategi mereka.

Saat ini, Aneka Gas sudah memiliki 80 pompa bensin di 22 provinsi. Jadi kalau semua target terpenuhi, produsen oksigen murni dan nitrogen murni itu akan memiliki 91 pompa bensin.

Hingga tutup kuartal I-2017 yang lalu, Aneka Gas sudah merealisasikan penambahan lima pompa bensin anyar. Namun, manajemen perusahaan ini tidak memberikan perincian persisnya lokasi baru itu.

Sebagai gambaran, KONTAN pernah memberitakan kalau Aneka Industri menyediakan dana belanja modal sebesar Rp 300 miliar untuk tahun lalu dan tahun ini. Pembangunan pompa bensin adalah salah satu rencana penggunaan dana. Satu unit pompa bensin membutuhkan dana Rp 5 miliarRp 12 miliar.

Aneka Gas berharap perluasan jaringan pompa bensin hingga luar Jawa, mampu menyeimbangkan pasar. Selama ini, penjualan dari wilayah Jawa berkontribusi hingga 60% terhadap total penjualan. Sisa 40% merupakan penjualan dari luar Jawa.

Peningkatan penjualan luar Jawa adalah keniscayaan bagi Aneka Gas. Pengalaman mereka, kompetisi bisnis gas oksigen murni dan nitrogen murni hanya ketat di Jawa Barat dan Jawa Timur. Pesaingnya adalah perusahaan asing asal Perancis, Jerman dan Amerika Serikat

Kecuali dua provinsi tersebut, Aneka Gas nyaris tak mengalami kendala bisnis berarti. "Di luar itu, perusahaan asing tidak bisa dan tidak kompetitif karena kalau mau mengirim kemana-mana susah atur logistik, harus pakai kapal dan lainnya," terang Rachmat Harsono, Wakil Presiden Direktur PT Aneka Gas Industri Tbk kepada KONTAN, Selasa (25/4).

Selain persaingan bisnis yang tak seketat di Jawa, geliat pembangunan di luar Jawa juga kian riuh. Aneka Gas memperkirakan, masifnya rencana proyek infrastruktur di Indonesia bagian timur akan berdampak positif bagi bisnis mereka.

Efek harga gas industri

Selain geliat Indonesia timur, Aneka Gas memasukkan target pertumbuhan ekonomi 5% dalam kolom katalis positif tahun ini. Termasuk, rencana penurunan gas industri hingga US$ 6 per MMBTU.

Memang, penurunan harga gas industri tidak berhubungan secara langsung dengan gas produksi Aneka Gas. Namun, kondisi tersebut bisa melecut aktivitas industri seperti keramik. "Mereka itu kan butuh gas kami dan gas alam sekaligus, jadi kebijakan presiden untuk industri termasuk ke kami itu bagus," kata Rachmat.

Meskipun jaringan pemasaran bakal meluas tahun ini, Aneka mempertahankan jumlah pabrik. Hingga akhir tahun nanti mereka akan memanfaatkan 44 pabrik eksisting.

Informasi saja, bahan baku pabrik Aneka Gas adalah udara bebas. Perusahaan berkode saham AGII di Bursa Efek Indonesia itu mengolah udara bebas menjadi oksigen murni dan nitrogen murni. Rata-rata tingkat keterpakaian mesin alias utilitas kini 68%.

Aneka Gas memprediksi komposisi konsumen tahun ini belum akan berubah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Segmen ritel adalah pasar terbesar mereka dengan tingkat kontribusi penjualan hingga 30%.

Kontribusi selebihnya adalah 20% segmen kesehatan seperti rumah sakit. Lantas, 20% kontribusi segmen industri industri makanan dan minuman, 17% segmen pasar infrastruktur serta 13% segmen lainnya. Tahun lalu penjualan bersih mereka tumbuh 15,38% menjadi Rp 1,65 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×