kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Asian Agri menargetkan produksi 1 juta ton CPO


Senin, 28 Maret 2016 / 11:29 WIB
Asian Agri menargetkan produksi 1 juta ton CPO


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Perusahaan perkebunan kelapa sawit, Asian Agri Group, tidak memasang target produksi yang muluk-muluk pada tahun ini. Perusahaan kelapa sawit milik taipan Sukanto Tanoto ini memproyeksikan produksi crude palm oil (CPO) sekitar 1 juta ton, tidak jauh berbeda dengan pencapaian tahun lalu. 

Direktur Asian Agri Freddy Wijaya menjelaskan, target produksi Asian Agri stagnan karena tidak ada rencana ekspansi luas kebun. Saat ini perusahaan itu mengelola 160.000 hektare (ha) kebun kelapa sawit, yang terdiri dari kebun inti 100.000 ha, dan selebihnya kebun plasma. 

Setiap tahun, kebun inti berkontribusi terhadap produksi CPO sebanyak 50% atau 500.000 ton sedangkan kebun plasma 25% atau 250.000 ton. Selain itu, Asian Agri juga membeli buah sawit dari kebun swadaya sebanyak 25% atau 250.000 ton.

Melihat kontribusi petani swadaya yang cukup besar, sejak tahun 2003 Asian Agri sudah berhenti memperluas kebun inti. "Kami fokus replanting dan pembinaan petani," ujar Freddy kepada KONTAN, belum lama ini.

Sampai dengan akhir tahun lalu, Asian Agri sudah menyerap tandan buah segar (TBS) dari petani swadaya dengan luas kebun 18.600 ha. Nah, tahun ini, perusahaan itu berniat menambah 5.000 ha lagi.

Target Asian Agri adalah menggandeng petani swadaya dengan luas kebun 60.000 ha sampai tahun 2020. Lokasi kebun tersebar di Sumatra Utara, Riau, dan Jambi.

Oleh karena itu, lanjut Freddy, peningkatan produksi Asian Agri bergantung pada produktivitas petani swadaya. Saat ini rata-rata produktivitas kebun petani swadaya berkisar antara 10 ton-12 ton TBS per ha per tahun.

Demi menggenjot produksinya, Asian Agri berkomitmen untuk peremajaan kebun (replanting). Harapannya, produktivitas bisa terangkat 30%-40%. "Tahun lalu kami sudah meremajakan 40% area kebun kami," ujar Freddy. Alhasil, saat ini usia rata-rata tanaman kelapa sawit perusahaan adalah lima tahun.

Selain meningkatkan produktivitas, Asian Agri sedang mengejar sertifikasi minyak sawit berkelanjutan. Perusahaan ini menargetkan 100% kebun inti telah mengantongi sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) pada tahun ini.

Saat ini Asian Agri menjalankan 20 unit pabrik kelapa sawit (PKS). Secara keseluruhan, pabrik tersebut memiliki kapasitas pengolahan sekitar 5 juta ton TBS per tahun dan kapasitas produksi CPO sebanyak  juta ton per tahun.

Lokasi PKS tersebut berada di dekat perkebunan perusahaan itu. Antara lain di Sumatera Utara sebanyak delapan pabrik, Riau delapan pabrik, dan Jambi empat pabrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×