kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.546.000   5.000   0,32%
  • USD/IDR 16.205   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.065   -15,76   -0,22%
  • KOMPAS100 1.047   -0,56   -0,05%
  • LQ45 821   -0,42   -0,05%
  • ISSI 210   -0,21   -0,10%
  • IDX30 422   -0,40   -0,10%
  • IDXHIDIV20 504   -0,41   -0,08%
  • IDX80 120   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 123   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 140   -0,22   -0,16%

Austindo Nusantara operasikan pabrik sagu baru


Kamis, 26 Mei 2016 / 10:59 WIB
Austindo Nusantara operasikan pabrik sagu baru


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Emiten perkebunan kelapa sawit dan sagu, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ), menyatakan, tahun ini akan mengoperasikan pabrik pengolahan sagu di Papua Barat.  Pabrik tersebut dikelola salah satu anak usahanya, PT ANJ Agri Papua (Anjap).

Tenggat waktu operasional ini mundur dari target awal Mei 2016. Penyebabnya,  pembangkit listrik biomassa berkapasitas 3 megawatt (MW) yang berada di sekitar lokasi pabrik di Kabupaten Sorong Selatan itu belum tuntas. 

Menurut Lucas Kurniawan, Direktur Keuangan ANJ, saat ini, pembangkit listrik ini sudah dalam tahap percobaan, sehingga belum bisa dimaksimalkan. Pembangkit listrik ini menggunakan berbahan baku limbah sagu.

Lucas menambahkan, ANJ tidak mau mengambil risiko dengan hanya mengandalkan pasokan listrik ke pabrik itu dari pembangkit listrik tenaga diesel. 

"Sampai saat ini, hasil dari pabrik pengolahan sagu yang sudah beroperasi dengan mesin diesel cenderung tidak stabil karena kendala sumber energi," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (24/5).

Lucas menjelaskan, Austindo Nusantara telah menggelontorkan investasi sekitar US$ 42 juta untuk membangun proyek pabrik pengolahan sagu. Satu pabrik sudah beroperasi perdana, mulai Oktober 2015. 

Kapasitas produksi pabrik ini belum maksimal masih sekitar 1.250 ton per bulan akibat  terkendala sumber energi. Oleh karena itu, jika pabrik baru  ini sudah beroperasi penuh dengan dukungan sumber energi yang memadai, ANJ menargetkan dapat memproduksi sagu hingga 4.800 ton.

Produksi dari pabrik perdana Anjap telah dipasarkan ke pasar domestik sejak April 2016 dengan volume sebanyak 60 ton. ANJ membidik potensi pasar sagu Pulau Jawa sebagai basis pemasaran produknya. 

Perusahaan tersebut juga akan mengembangkan wilayah lain di Indonesia sebagai upaya perluasan pasar sagu di Tanah Air.

Pabrik pengolahan sagu ini merupakan diversifikasi usaha ANJ yang dirintis sejak tahun 2014. Perusahaan tersebut memiliki izin konsesi perkebunan sagu seluas 40.000 hektare (ha). Namun, saat ini  kebun yang ditanami seluas 9.000 ha. 

Dari luas areal lahan yang sudah tertanam, seluas 6.500 ha di antaranya merupakan kebun inti. Program ini merupakan kerjasama dengan masyarakat setempat.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×