kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis ternak sapi Dharma Jaya mulai jalan 2018


Rabu, 17 Mei 2017 / 10:13 WIB
Bisnis ternak sapi Dharma Jaya mulai jalan 2018


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PD Dharma Jaya serius menggarap bisnis hulu sektor peternakan sapi. Berlokasi di Nusa Tenggara Timur (NTT), pengembangan peternakan sapi PD Dharma Jaya akan menelan investasi sebesar Rp 37 miliar. Diharapkan peternakan mandiri tersebut dapat berjalan tahun depan.

Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati mengatakan, saat ini pembangunan peternakan mandiri sudah masuk proses pengkajian. "Seharusnya sudah (mulai dapat dibangun) di September-Oktober," kata Marina, Selasa (16/5).

Pembangunan peternakan sapi mandiri milik perusahaan daerah DKI Jakarta ini dilakukan untuk mengatasi ketergantungan daging sapi yang sangat besar di Jakarta. Dengan beroperasinya peternakan mandiri diharapkan kebutuhan daging sapi di Ibu Kota dapat terpenuhi.

Marina bilang permintaan daging sapi di Jakarta terus mengalami kenaikan setiap tahun. Sehingga Pemprov Jakarta memang perlu mengambil langkah tepat untuk bisa menjaga ketersediaan daging sapi untuk warganya.

Meski tidak merinci, Marina mengatakan peternakan mandiri yang dibangun dapat menampung sebanyak 2.000 ekor sapi. Proyek peternakan ini diharapkan mampu menyokong kebutuhan daging sapi di Jakarta.

Sekadar catatan, setiap hari kebutuhan daging sapi di wilayah DKI Jakarta pada hari-hari normal berada di kisaran 60 ton. Bila mendekati Ramadan dan Lebaran, kebutuhan daging sapi dapat berlipat hingga tiga kali lipat.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Sarman Simanjorang bilang, alangkah baiknya lokasi untuk peternakan dikaji lagi ke wilayah yang lebih dekat dengan Jakarta.

Dia menilai, bila peternakan mandiri berlokasi di NTT maka akan memberatkan dari sisi biaya transportasinya. "Kalau masih bisa dipindah (ke lokasi yang lebih dekat) lebih baik," kata Sarman.

Namun, bila menggunakan konsep subsidi transportasi dengan menggandeng perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hal tersebut tidak menjadi soal.

Beberapa wilayah yang potensial untuk pengembangan peternakan sapi ini, menurut Sarman, antara lain Banten dan Lampung. Di kedua lokasi yang lebih dekat ke Jakarta tersebut, kondisi iklim lebih baik dibandingkan di NTT yang cenderung gersang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×