kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dafam Property (DFAM) berupaya tumbuhkan pendapatan hingga 62% di tahun ini


Kamis, 25 Maret 2021 / 18:15 WIB
Dafam Property (DFAM) berupaya tumbuhkan pendapatan hingga 62% di tahun ini
ILUSTRASI. PT Dafam Property Indonesia


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM) membidik perolehan laba di tahun ini. Pemulihan okupansi hotel dan sektor properti menjadi katalis positif yang diproyeksi bisa mengangkat kinerja DFAM dibanding raihan tahun lalu.

Sekretaris Perusahaan DFAM Soviadi Nor Rachman mengungkapkan, pada tahun ini pihaknya mengincar pertumbuhan pendapatan hingga 62%. Hal itu diharapkan bisa membalikkan kinerja keuangan DFAM yang merugi pada 2020, menjadi bisa laba di tahun 2021.

"Berdasarkan proyeksi kita optimistis bisa mencatatkan laba di tahun 2021, sepanjang tidak ada kondisi force majeur sebagaimana tahun 2020 yang lalu," kata Soviadi saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (25/3).

Hingga Kuartal III-2020, DFAM tercatat meraih pendapatan bersih sebesar Rp 65,93 miliar. Angka itu anjlok 45,93% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 121,95 miliar.

DFAM pun berbalik mencatatkan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 8,94 miliar. Padahal pada Kuartal III-2019 DFAM masih mencatatkan laba sebanyak Rp 4,12 miliar. Meski belum merinci, tapi Soviadi mengatakan bahwa kerugian yang ditanggung DFAM masih bertahan sampai akhir tahun 2020.

Adapun, pendapatan DFAM disokong oleh segmen usaha hotel dan properti atau real estate. Segmen hotel menyumbang hingga 52% pendapatan DFAM, sedangkan properti berkontribusi sebanyak 40%. Pada tahun ini, kucuran insentif yang diberikan pemerintah diyakini bisa mendongkrak kinerja sektor properti. DFAM pun optimistis bisa memanfaatkan momentum positif tersebut. 

Baca Juga: Dafam Hotel sambut baik rencana pemerintah buka akses wisatawan asing

Untuk rumah siap huni (ready stock) yang sesuai dengan insentif PPN ditanggung pemerintah, DFAM telah menjual 4 unit rumah dari 10 unit stok yang dimiliki sesuai kriteria insentif tersebut.

Tahun ini, bisnis properti DFAM difokuskan pada pengembangan Madanaya Residence di Batang - Jawa Tengah, dan proyek KSO di Kabupaten Madian dan Magetan - Jawa Timur. "Kami berharap penjualan (marketing sales) bisa tumbuh di angka 60%," ungkap Soviadi.

Dari segmen usaha perhotelan, DFAM menargetkan tingkat okupansi bisa meningkat menjadi 60%-70%. Pasalnya pada tahun lalu, pandemi covid-19 merontokan bisnis perhotelan.

Soviadi mengungkapkan, hingga Maret 2020, tingkat okupansi hotel masih di atas 50%. Namun turun hingga di bawah 50% di bulan-bulan berikutnya. Meski sempat merangkak naik mulai Agustus 2020, namun belum sampai ke tingkat okupansi normal. "Januari 2021 okupansi sempat mengalami penurunan karena PPKM. Akhir bulan Februari sudah di kisaran 54%," kata Soviadi.

Mengenai belanja modal alias capital expenditure (capex), serapan DFAM tahun lalu tergolong mini, yakni Rp 1,28 miliar. Mayoritas dialokasikan untuk renovasi gedung sebesar Rp 1 miliar. Sedangkan pada tahun ini, DFAM mengerem capex. "Semua daya kami kerahkan untuk memulihkan kondisi perusahaan setelah terimbas covid," pungkas Soviadi.

Selanjutnya: Begini strategi Dafam Hotel Management (DHM) mengakali dampak PSBB dan PPKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×