kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Grab operasikan pusat riset di Jakarta


Kamis, 18 Mei 2017 / 17:42 WIB
Grab operasikan pusat riset di Jakarta


Reporter: Tantyo Prasetya | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Perusahaan transportasi berbasis aplikasi, Grab meluncurkan pusat research and development (R&D) di Kebayoran Baru, Jakarta. Pendirian pusat riset ini sebagai cara mewujudkan komitmen master plan Grab 4 Indonesia tahun 2020.

Pengoperasian pusat riset merupakan salah satu bagian dari investasi Grab di Idonesia sebesar US$ 700 juta. R&D Center bertajuk Kudoplex ini menjadi pusat riset yang ke-6 secara global, setelah sebelumnya berdiri di Bangalore, Beijing, Ho Chi Minh City, Seattle, dan Singapura.

Kudoplex sebelumnya merupakan kantor Kudo, e-commerce asal Indonesia yang sebelumnya sudah diakuisisi oleh Grab dalam rangka Master Plan Grab 4 Indonesia, dengan luas 4.500 meter persegi. Di dalam R&D Center tersebut akan memperkerjakan 200 engineer hingga akhir tahun ini.

Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menyatakan, peluncuran R&D Center merupakan satu dari tiga pilar yang diusung dalam master plan Grab 4 Indonesia di 2020, selain pengembangan start-up dan menggenjot inklusi keuangan bagi masyarakat Indonesia.

"Hari ini, hari di mana milestones baru bagi Grab," kata Ridzki dalam Media Briefing di Pullman Hotel Jakarta, Kamis (18/5).

Group CEO dan Co Founder Grab Anthony Tan menambahkan, langkah Grab mendirikan R&D Centre di Indonesia demi meningkatkan technopreneurship yang ada di Indonesia.

Ridzki menambahkan, hingga saat ini, Grab sudah berhasil mengumpulkan 70% market share dengan 2,3 juta transaksi di ASEAN per hari. Grab juga sudah hadir di 11 kota besar di Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Menkominfo Rudiantara menyampaikan, semua elemen harus mampu mendukung pertumbuhan inklusi keuangan. Saat ini, rating inklusi keuangan di Indonesia baru menyentuh angka 39%.

"Harus mampu maksimalkan sistem untuk financial inclusion. Kami berharap sudah 75 % di tahun 2019," kata Rudiantara di Jakarta, Kamis (18/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×