kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,98   -12,52   -1.36%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Idol tamat di negeri asal, jadi tumpuan di lokal


Sabtu, 30 April 2016 / 11:05 WIB
Idol tamat di negeri asal, jadi tumpuan di lokal


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Siapa yang tak  mengenal acara televisi pencarian bakat American Idol!  Acara Core Entertainment yang masuk ke pelbagai negara dengan bermacam format sejak 15 tahun terakhir ini nyatanya harus tutup layar lantaran terbelit utang.

Menjelma menjadi Indonesia Idol, acara pencairan bakat yang di kelola Fremantle Media dan tayang di stasiun televisi RCTI ini mampu membetot penonton selama delapan musim yakni sejak 2004 hingga 2014 silam.

Hingga saat ini, tayangan pencairan bakat bahkan masih subur, untuk menyedot pemirsa di banyak stasiun  televisi lokal. Nyaris tak ada satupun televisi lokal di negeri ini yang tak memiliki acara pencarian bakat.

Hebatnya lagi, kebanyakan dari acara-acara tersebut kini mampu dibikin sendiri, sehingga bebas pembayaran royalti. Ada D' Academy 3 yang mampu tayang berjam-jam di Indosiar.

Lantas ada The Voice Indonesia, yang dulu ada di Indosiar kini mengudara di RCTI. Ada lagi Stand Up Comedy (SUCI) ala Kompas TV, yang juga menyedot peserta maupun memirsa, baik saat on air maupun offair.

Direktur Utama  Kompas TV Bimo Setiawan mengatakan,  Stand Up Comedy masih menjadi tulang punggung pendapatan Kompas TV, bersama program berita dan olahraga. "Stand up Comedy menjadi salah satu tayangan unggulan kami," kata Bimo kepada KONTAN, Jumat (29/4).

Acara yang mengorbitkan beberapa komika menjadi profit center Kompas TV. Apalagi, margin acara ini tergolong lumayan, antara 30%-40%. Sudah begitu, banyak pengiklan yang melirik acara ini. Hanya, Bimo tak memerinci porsi penerimaan acara ini terhadap total penghasilan.

Gilang Iskandar, Sekretaris Perusahaan Indosiar juga menyebut D'Academy diminati pengiklan lantaran memiliki rating 3-3,5 dan pangsa pasar sekitar 17%-21%. Karenanya program ini jadi tulang punggung pendapatan Indosiar.

Sependapat, Syafril Nasution, Sekretaris Perusahaan PT Media Nusantara Citra Tbk yang menggawangi RCTI menyebut acara The Voice saat ini menjadi salah satu andalan televisi swasta pertama ini lantaran punya rating yang oke. "The Voice masih sangat menguntungkan," katanya.

Boleh tamat di negeri asal, acara talent show masih jawara di pasar lokal.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×