kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri petrokimia diprediksi tumbuh 8,5% tahun depan


Jumat, 04 November 2011 / 14:53 WIB
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo


Reporter: Dani Prasetya | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Industri petrokimia diprediksi tumbuh sekitar 8%-8,5% pada 2012. Pertumbuhan tersebut lantaran disokong beberapa investasi yang rencananya bakal terealisasi pada tahun depan.

Menteri Perindustrian M.S. Hidayat menuturkan, beberapa proyek petrokimia memang tengah menjalani proses untuk merealisasikan rencana investasinya. Misalnya, pengadaan lahan, pemilihan lokasi, pencarian gas, hingga membangun pabrik di Indonesia.

"Semua itu diperkirakan mulai terealisasi tahun depan. Jadi petrokimia mungkin bisa tumbuh 8%-8,5% tahun depan," tuturnya, Jumat (4/11).

Proyek itu antara lain, rencana investasi senilai US$ 5 miliar milik Honam Petrochemical. Anak perusahaan Lotte Group itu tengah mengupayakan pengadaan lahan yang dimiliki PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Lalu, proyek selanjutnya milik produsen caprolactam asal Jerman yang akan menggandeng pengusaha lokal untuk memproduksi serat ban. Investor itu telah menyelesaikan studi kelayakan, tapi masih belum menemukan lokasi pabrik yang dekat sumber amonia.

Di samping kedua rencana itu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk telah siap membangun pabrik butadiene di Banten. Perusahaan yang menggelontorkan sekitar US$ 150 juta itu siap melakukan pemasangan tiang pancang akhir November 2011. Bahkan, perusahaan itupun meningkatkan kapasitas produksi pabrik polypropilene dari 320.000 ton menjadi 480.000 ton per tahun.

Corporate Secretary PT Chandra Asri Tbk Suhatmiyarso menyakini, pertumbuhan produksi perusahaannya pada tahun depan bakal jauh lebih bagus ketimbang tahun ini.

Pada pertengahan 2011 pernah disebut adanya perlambatan industri petrokimia yang dipicu kenaikan harga minyak mentah dunia. "Proyeksi tahun depan lebih bagus. Diharapkan (tumbuh) 5%-10% karena permintaan naik," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×