kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini 3 kerjasama pariwisata senilai Rp 2 triliun


Senin, 22 Oktober 2012 / 23:41 WIB
Ini 3 kerjasama pariwisata senilai Rp 2 triliun
ILUSTRASI. Warga dengan memakai masker melakukan transaksi jual beli di Pasar Cibinong, Bogor, Rabu (11/8). Kesegaran buah dan sayur perlu dijaga agar kualitasnya tetap bisa dirasakan. KONTAN/Baihaki/11/8/2021


Reporter: Melati Amaya Dori | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Indonesia Tourism Investment Day (ITID) 2012 mengumumkan telah merealisasikan 3 nota kesepahaman di bidang pariwisata hari ini (22/10). Adapun nilai total penanaman investasi untuk 3 nota kesepahaman itu diklaim bernilai Rp 2 triliun.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari E. Pangestu di sela acara ITID 2012. Nota kesepahaman yang diteken itu antara adalah;

Pertama, antara PT Banten West Java (Tanjung Lesung Project) dengan Longlife Holding Co., Ltd dan Damac Holding Co.

Kedua, antara PT Bali Tourism Development Corporation (Mandalika Project) dengan PDAM Lombok Tengah dan PLN Pusat.

“Selain itu, turut diteken pula Lease Agreement antara PT Bali Tourism Development Corporation dengan pihak Novotel Lombok," Kata Mari kepada wartawan hari ini (22/10) di Jakarta.Investasi ketiga proyek tersebut terdiri dari pembangunan dan pengembangan sarana akomodasi, marina, dan senior citizen housing.

ITID adalah sebuah forum pertama kali dan terselenggara atas kerjasama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Kementerian Kehutanan, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Forum ini dihadiri oleh calon investor yang terdiri dari beberapa Chief Executive Officer (CEO), pengembang properti pariwisata di Indonesia, KADIN, Chambers of Commerce dari negara-negara ASEAN, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Thailand, Uni Emirat Arab, Inggris, dan Amerika Serikat.

Sementara itu dari Indonesia hadir perwakilan dari 7 Pengelola Kawasan Pariwisata (Anggota Asosiasi Kawasan Pariwisata Indonesia/AKPI), 6 Kabupaten/Kota, serta 2 potensi investasi yaitu di kawasan pulau-pulau kecil dan di kawasan Kehutanan.

ITID juga menawarkan proyek infrastruktur seperti Bandar Udara dan jalan tol. Sejauh ini sudah ada investor dari Korea Selatan yakni Samsung C&T yang tertarik untuk proyek pembangunan bandara di Majalengka, Jabar; Panimbang, Banten; dan Bali Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×