kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenperin Ungkap Sejumlah Tantangan Bagi Produsen Gas Industri ke Depan


Rabu, 08 Mei 2024 / 15:57 WIB
Kemenperin Ungkap Sejumlah Tantangan Bagi Produsen Gas Industri ke Depan
ILUSTRASI. Kemenperin mengungkap sejumlah tantangan yang akan dihadapi produsen gas industri dalam negeri ke depan


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - BALI. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkap sejumlah tantangan yang akan dihadapi produsen gas industri dalam negeri ke depan. Hal ini diungkap oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada Kongres dan Seminar Teknis AGII yang ke-11 di Kuta, Bali, Selasa (7/5).

Agus menjelaskan, beberapa tantangan bagi produsen gas industri ke depan adalah kesiapan teknologi dan infrastruktur yang perlu ditingkatkan untuk membentuk dan mematangkan pasar dalam negeri, serta meningkatkan efisiensi proses agar dapat berdaya saing menembus pangsa ekspor.

“Kami berupaya menerbitkan kebijakan-kebijakan yang terukur untuk mendukung pertumbuhan industri sektor gas-industri, tidak hanya penyediaan gas industri, tetapi juga untuk pengembangan energi baru seperti hidrogen dan amonia hijau,” tandasnya seperti dikutip dari rilis Kemenperin, Rabu (08/05).

Baca Juga: Produksi Naik 2,2%, SKK Migas Optimistis Pasokan Gas Bumi di Pasar Domestik Terpenuhi

Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa Kemenperin turut mendorong seluruh industri yang tergabung dalam AGII dapat terus mengembangkan diri menyongsong peluang dan tantangan ke depan. Ini tidak terlepas dari adanya tuntutan atas penyediaan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan sebagai bagian dari komitmen dekarbonisasi sektor industri.

“Ini merupakan peluang sekaligus tantangan yang wajib kita hadapi bersama dengan semangat optimisme. Munculnya hidrogen sebagai alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan perlu diantisipasi sebagai peluang pengembangan industri gas industri ke depan,” imbuhnya.

Apalagi, pengembangan hidrogen hijau dan amonia hijau menjadi salah satu strategi menuju target NZE (Net Zero Emission) industri tahun 2050 dengan mensubstitusi penggunaan bahan baku berbasis fosil ke bahan baku yang berasal dari sumber terbarukan.

“Saya berharap kita dapat meningkatkan kolaborasi dalam merespons perubahan iklim melalui upaya dekarbonisasi pada sektor industri,” kata Menperin.

Baca Juga: Emiten Migas Cetak Kinerja Bervariasi pada Kuartal I, Saham-Saham Ini Bisa Dilirik

Asal tahu saja, produsen gas industri merupakan salah satu sektor pendukung yang vital bagi perkembangan industri manufaktur. Kapasitas produksi gas industri nasional saat ini sebesar 2,5 juta ton per tahun dan mampu mencukupi kebutuhan gas industri dalam negeri sebesar 1,4 juta ton per tahun.

Adapun, AGII sebagai wadah produsen gas industri di Indonesia saat ini telah menaungi kurang lebih 189 produsen gas industri, dan telah secara aktif menjalankan peran dengan sejak tahun 1972.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×