kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemperin pacu IKM nasional untuk go digital dan go global


Rabu, 11 April 2018 / 16:54 WIB
Kemperin pacu IKM nasional untuk go digital dan go global
ILUSTRASI. Dirjen IKM Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian fokus mengembangkan industri kecil dan menengah (IKM) karena telah lama berperan penting menopang perekonomian nasional. Para pelaku usaha IKM dikenal memiliki ketangguhan dalam merintis bisnisnya dan mempunyai kreativitas guna meningkatkan daya saing porduknya.

“Misalnya, di era digital sekarang, perkembangan startup lokal kian tumbuh siginifikan seiring dengan momentum bonus demografi yang akan dialami Indonesia pada tahun 2020-2030. Pasalnya, bisnis startup ini diminati oleh generasi milenial,” kata Gati Wibawaningsih, Dirjen IKM Kemperin dalam siaran pers, Rabu (11/4).

Saat ini, baru tercatat sekitar 2% pelaku startup lokal dari total keseluruhan populasi masyarakat Indonesia. Untuk itu, Pemerintah menargetkan Indonesia bisa menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020 dengan memiliki 1.000 startup berbasis digital, valuasi bisnisnya mencapai US$ 100 miliar, dan total nilai e-commerce sebesar US$ 130 miliar.

“Guna mewujudkan sasaran itu, Kemperin turut serta dalam ajang Maker Fest 2018 yang merupakan gerakan empowering movement bagi kreator atau produsen lokal yang digagas oleh Tokopedia,” ujar Gati. 

Maker Fest ini bertujuan untuk menumbuhkan lebih banyak pelaku industri kreatif di dalam negeri terutama generasi muda yang mampu mengembangkan produk dan merek nasional di kancah global.

Sebanyak lima IKM binaan Ditjen IKM Kemperin yang ikut serta dalam ajang tersebut, yakni Rumah Nayozie (memproduksi Dompet Ulos), Fame Handmade (rajutan), Creabrush Indonesia (Handycraft), Mom’s Craft (decoupage), dan Reihani Tenun Batik Batak Melayu (tenun).

Gati menyatakan, pihaknya konsisten memberikan pembinaan kepada kreator muda dalam negeri untuk mendorong industri kreatif Indonesia bisa go global dan go digital. “Kami terus membina ide-ide kreatif dari para pelaku IKM ini bisa diwujudkan dalam bentuk produk nasional yang berdaya saing global serta dapat memanfaatkan teknologi digital,” terangnya.

Dalam upaya mendorong IKM nasional agar mampu menggunakan teknologi digital, Kemenperin telah membuat fasilitasnya melalui e-Smart IKM. “Hingga saat ini sebanyak 1.730 pelaku IKM telah mengikuti workshop e-Smart IKM,” ungkap Gati. 

Sampai tahun 2019, Kemperin menargetkan dapat mengajak 10.000 pelaku IKM seluruh Indonesia untuk mengikuti lokakarya tersebut.

Gati menambahkan, pembinaan dalam program e-Smart IKM ini tidak hanya dalam sesi workshop saja. “Kepada para IKM yang hasil produksinya tidak laku dipasarkan di marketplace, akan dilakukan pembinaan lanjutan berupa pelatihan sumber daya manusia, pendampingan dalam proses produksi, desain produk dan kemasan serta bantuan mesin dan peralatan melalui program restruksturisasi,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×