kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KRAS merugi meski volume jualan naik


Selasa, 01 November 2016 / 12:55 WIB
KRAS merugi meski volume jualan naik


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kenaikan permintaan baja domestik belum mampu melepaskan PT Krakatau Steel Tbk dari kerugian. Sampai kuartal III- 2016, emiten berkode saham KRAS tersebut masih rugi senilai US$ 122,52 juta.

Namun begitu, nilai kerugian KRAS tersebut mengecil ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat US$ 161,98 juta. Faktor yang menurunkan kerugian KRAS adalah beban pokok pendapatan melorot 16,7% menjadi US$ 844,3 juta sampai Kuartal III-2016.

"Kami melakukan efisiensi produksi lewat pabrik blast furnace, pembangunan pembangkit listrik," kata Tambok P. Setyowati, Direktur Keuangan KRAS, Senin (31/10).

Tambok menyatakan, beban pendapatan Krakatau Steel bisa turun lagi, jika pemerintah menurunkan harga gas. Merujuk laporan keuangan, perseroan masih terlilit kerugian, salah satunya karena tingginya beban keuangan.

Padahal dari sisi penjualan,   perusahaan ini berhasil menaikkan volume penjualan baja 22,25% menjadi 1,68 juta ton di kuartal III-2016. Sedangkan volume penjualan baja periode yang sama tahun lalu hanya 1,37 juta ton.

Penjualan produk baja hot rolled coil (HRC) naik tertinggi 40,76% menjadi 891.000 ton, kemudian penjualan cold rolled coil (CRC) naik 6,49% menjadi 409.000 ton dan penjualan pipa baja naik 61,38% menjadi 60.300 ton. "Permintaan baja domestik naik karena proyek infrastruktur pemerintah," tambah Tambok.

Meski secara volume ada kenaikan, hal tersebut  tak terlihat pada pendapatan penjualan Krakatau Steel kuartal III-2016. Sampai September 2016, nilai penjualan KRAS justru menurun tipis 1,1% menjadi US$ 982,29 juta. Kondisi tersebut karena penurunan harga baja yang terjadi setahun belakangan.

Meski merugi, Sukendar, Direktur Utama Krakatau Steel optimistis, perusahaannya segera bangkit. Ini karena penjualan baja diproyeksikan akan terus meningkat. "Proyek infrastruktur sedang digenjot Oktober ini, dan kami sudah meneken kontrak dengan PLN," kata Sukendar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×