kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba bersih Gajah Tunggal (GJTL) tumbuh 18,58% di tahun 2020


Minggu, 14 Maret 2021 / 17:49 WIB
Laba bersih Gajah Tunggal (GJTL) tumbuh 18,58% di tahun 2020
ILUSTRASI. Gajah Tunggal (GJTL) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 18,58% yoy menjadi Rp 319 miliar.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 13,43 triliun sepanjang tahun lalu, atau turun 15,7% secara tahunan. Kendati demikian, produsen ban ini mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 18,58% yoy menjadi Rp 319 miliar.

Melansir laporan keuangan GJTL di 2020, penjualan di pasar domestik menurun sebesar 16,7% yoy. Sementara di pasar ekspor menurun lebih sedikit sekitar 12% yoy.

Pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi penjualan dan keuntungan Gajah Tunggal di kuartal dua tahun 2020 karena  permintaan atas produk ban berkurang serta menurunnya angka produksi. Di sisi lain, menurunnya angka utilisasi menyebabkan dampak negatif terhadap margin laba Gajah Tunggal.

Manajemen Gajah Tunggal mengakui utilisasi berangsur normal sehingga dapat mengembalikan profitabilitas. Kendati penjualan menurun secara tahunan, GJTL justru mencatatkan laba operasi dan margin EBITDA yang membaik di tahun 2020.

Baca Juga: Gajah Tunggal (GJTL) tegaskan surat utang US$ 270 juta tidak diterbitkan di Indonesia

Manajemen GJTL mengklaim EBITDA kuartalan tertinggi selama ini, yaitu sebesar US$ 750 miliar atau US$ 51,3 juta. Seiring dengan hal ini, Gajah Tunggal membukukan  pertumbuhan laba bersih naik 18,58% yoy dari Rp 269 miliar di 2019 menjadi Rp 319 miliar di tahun buku 2020.

Sekretaris Perusahaan Gajah Tunggal Kisyuwono menjelaskan keuntungan meningkat karena perusahaan berhasil memanfaatkan penurunan harga bahan baku, serta langkah-langkah efisiensi yang dijalankan selama ini membawa pengaruh positif terhadap margin laba.

"Harga bahan baku utama, seperti karet alam, karet sintetis dan carbon black serta harga bahan baku pendukung lainnya turun secara rata-rata selama tahun 2020. Bahan baku berkontribusi 60%-65% terhadap biaya produksi Gajah Tunggal selama tahun 2020," kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (12/3).

Kisyuwono menjelaskan, Gajah Tunggal terus mendorong langkah-langkah efisiensi dalam segala aspek operasionalnya. Dia mencontohkan GJTL meningkatkan produktivitas dan utilisasi pabrik.

Baca Juga: Berhasil catat kenaikan laba, begini rekomendasi untuk saham Gajah Tunggal (GJTL)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×