kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masuk RI, Tokyu Land garap properti di dua lokasi


Rabu, 11 Maret 2015 / 19:10 WIB
Masuk RI, Tokyu Land garap properti di dua lokasi
ILUSTRASI. Secara industri, beban asuransi jiwa naik 8%


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Jumlah pemain di industri properti bakal semakin padat. Pasalnya, pengembang yang memiliki basis di Jepang, PT Tokyu Land Indonesia akan ikut meramaikan persaingan properti di dalam negeri.

Manajemen mengklaim, pihaknya merupakan pengembang asing pertama yang bergerak sendiri mengembangkan kawasan residensial berupa kondominium. "Ini juga untuk pertama kalinya brand BRANZ kami bawa keluar dari Jepang," kata Direktur Tokyu Land Tai Horikawa, (11/3).

Sebagai tahap awal, ada dua proyek yang dikerjakan Tokyu Land. Pertama yaitu BRANZ Simatupang yang akan dibangun di sekitar Jl. TB. Simatupang, Jakarta Selatan. Sementara, proyek kedua ada di Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang yang bernama BRANZ BSD.

BRANZ Simatupang didirikan diatas lahan seluas 1,5 hektar (ha). Adapun unit yang ditawarkan melalui proyek ini sebanyak 381 unit kondominium. Lalu, BRANZ BSD didirikan diatas lahan seluas 5,3 ha. Ada 3.000 unit kondo yang bakal disediakan, tapi untuk fase pertama akan diluncurkan sebanyak 1.200 unit terlebih dahulu.

BRANZ Simatupang akan mulai dipasarkan pada September 2015, dan ground breaking-nya akan dilakukan pada Desember 2015. Lalu, BRANZ BSD akan dipasarkan mulai Agustus 2015 dan ground breaking akan dilakukan pada Juni mendatang.

Dua proyek tersebut merupakan proyek jangka panjang dengan total nilai proyek keduanya mencapai 65 miliar yen atau sekitar Rp 7,5 triliun. Rinciannya, sebesar 15 juta yen untuk BRANZ Simatupang dan 50 juta yen untuk BRANZ BSD. Targetnya, BRANZ Simatupang bisa selesai pada kuartal IV 2017, sementara BRANZ BSD tuntas pada kuartal I 2018.

Sayang, manajemen enggan merinci target marketing sales dari kedua proyeknya tersebut. "Karena, hingga saat ini kami belum menentukan harga, yang jelas soal pajak barang mewah jiga sudah masuk pertimbangan penentuan harganya nanti," imbuh Horikawa.

Yang pasti, sejak awalnya masuk ke Indonesia, perseroan membidik pendapatan Rp 1 triliun hingga 2017 mendatang. Angkanya akan meningkat jadi Rp 2 triliun hingga tahun 2020, seiring semakin banyaknya portofolio dan lini bisnis baru Tokyu Land yang kedepannya akan dikembangkan, salah satunya adalah bisnis perhotelan.

Tokyu Land optimistis portofolionya bakal menarik banyak permintaan. Sebab, pasar properti di Indonesia masih sangat luas. Hal ini pula yang menjadi alasan bagi Tokyu Land untuk masuk ke Indonesia dengan membawa brand BRANZ.

"Karena di Jepang, populasi penduduknya menurun sehingga permintaan properti di sana mulai berkurang. Beda dengan Indonesia yang memiliki banyak penduduk, apalagi kalangan muda yang menginginkan rumah," tutur Presiden Direktur Tokyu Land Indonesia Shinya Miwa.

Terkait persaingan dan kondisi makro di Indonesia, menurut manajemen hal itu bukan menjadi halangan. Sebab, Tokyu Land menawarkan propertinya dengan konsep water park dan menyasar segmen high class. Ada beberapa kontraktor asal Jepang juga yang sudah bermain disini untuk diajak bekerja sama menggarap proyek Tokyu Land.

Selain dua kawasan tersebut, kedepan Tokyu Land juga melirik dua kawasan lain untuk dikembangkan. "Kami akan mengembangkan landed house di kawasan Bekasi dan Yogyakarta," pungkas Hokairo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×