kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pakuwon garap hunian golf


Jumat, 16 November 2012 / 09:24 WIB
ILUSTRASI. Sri Mulyani dorong seluruh kalangan masyarakat taat bayar pajak


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Melihat animo yang besar terhadap proyek hunian mewah, Ritz Golf Residence di Surabaya Barat, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) segera mengerjakan proyek tahap kedua dari hunian tersebut.

Ritz Golf Residence sendiri  adalah bagian dari proyek hunian Pakuwon Indah dengan total  luas mencapai 400 hektar. Di sana bakal terdahap 17 klaster dimana sekitar empat klaster berada di kawasan golf seluas 35 hektar.

Proyek tahap pertama atau klaster pertama sebanyak 300 unit yang dipasarkan tahun ini sudah tandas terjual. "Kami masih memiliki cadangan tanah yang cukup di Surabaya Barat," kata Sutandi Purnomosidi, Direktur PT Pakuwon Jati Tbk kemarin.

Untuk tahap kedua, Pakuwon bakal membangun klaster bernama Ritz Embassy. Di sana bakal terdapat sebanyak 220 unit rumah dengan luas tanah antara 240 m2 sampai 700 m2. Rumah berlantai tiga itu dilengkapi dengan lift pribadi dan menghadap langsung lapangan golf. Harganya dipatok mulai Rp 2,7 miliar.

Marketing Manager Pakuwon Indah, Reinecke Bayu optimistis proyek tersebut bakal terserap pasar dalam waktu dekat. Pasalnya, harga tanah di golf view Pakuwon Indah naik cukup tajam. Kalau  pada awal tahun 2011 harga tanah sebesar Rp 14 juta per m2, kini harganya sudah melejit menjadi Rp 32 juta per me. "Kami gencar  membangun fasilitas golf dan club house serta proyek superblok juga sedang dikebut pembangunannya," ujarnya.

Melihat respon yang positif ini, Pakuwon Jati pun merevisi target pra penjualan (marketing sales) mereka menjadi Rp 3 triliun sampai akhir tahun ini. Pasalnya, target pra penjualan yang sebelumnya dipatok sebesar Rp 1,7 triliun sudah terlampaui. Saat ini, hasil pra penjualan Pakuwon Jati mencapai Rp 2,3 triliun.

Sutandi berharap target pra penjualan akhir tahun ini bisa tercapai. "Kami  berharap target tersebut bisa tercapai,"katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×